Undip Bantah Dugaan Bunuh Diri PPDS karena Bullying, Ini Respons Kemenkes

Undip Bantah Dugaan Bunuh Diri PPDS karena Bullying, Ini Respons Kemenkes

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Kamis, 15 Agu 2024 18:09 WIB
Undip Bantah Dugaan Bunuh Diri PPDS karena Bullying, Ini Respons Kemenkes
Ilustrasi depresi. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Motortion)
Jakarta -

Universitas Diponegoro (Undip) Semarang baru-baru ini membantah dugaan adanya tindakan bullying yang memicu salah satu residen spesialis anestesi bunuh diri. Pihak Undip mengklaim institusi mereka dinyatakan nol kasus bullying sejak Agustus tahun lalu.

Meski begitu, Plt Kepala Biro Komunikasi Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi menekankan sejumlah pihak untuk tidak terburu-buru mengambil kesimpulan. Terlebih, proses investigasi masih dilakukan.

"Kita tidak mau cepat-cepat mengambil kesimpulan, kita tunggu kita juga sudah mencoba memitigasi hal-hal yang mungkin mengganggu jalannya proses investigasi, jadi mohon ditunggu dan mohon sabar," terang dr Nadia dalam program detikSore, Kamis (15/8/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diberitakan sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bahkan melaporkan usaha 'menutup mulut' junior terkait kasus residen bunuh diri. Sejumlah junior disebutnya tidak boleh berbicara banyak.

Itu sebabnya, proses investigasi dilakukan dengan memastikan penutupan sementara PPDS Undip anestesi. Tujuannya, tentu agar tidak mengganggu proses investigasi.

ADVERTISEMENT

"Hal ini kita lakukan sementara karena begitu kita mau memeriksa semua murid-murid junior yang ada di sana, diintimidasi. Tidak boleh bicara. Nah ini menurut saya tidak baik karena mereka masih berinteraksi di sana. Itu sebabnya kita berhentikan sementara," beber Menkes kepada wartawan, Kamis (15/8/2024).

"Supaya penyelidikan ini bisa dilakukan dengan cepat bersih dan transparan bebas dari intimidasi yang sekarang terjadi," kata dia.




(naf/up)
Geger PPDS Undip
50 Konten
Bullying di kalangan PPDS (program pendidikan dokter spesialis) kembali jadi perbincangan. Seorang peserta PPDS anestesi meninggal, disebut-sebut terkait praktik bullying.

Berita Terkait