FK Undip Angkat Bicara, Akui Bullying 'Makan Nasi Padang' Terjadi 3 Tahun Lalu

Round Up

FK Undip Angkat Bicara, Akui Bullying 'Makan Nasi Padang' Terjadi 3 Tahun Lalu

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Sabtu, 24 Agu 2024 06:01 WIB
FK Undip Angkat Bicara, Akui Bullying Makan Nasi Padang Terjadi 3 Tahun Lalu
Bullying 'makan nasi padang' pernah terjadi di FK Undip (Foto: Getty Images/iStockphoto/Kiwis)
Jakarta -

Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (FK Undip) mengakui dokter berinisial PA pernah melakukan bullying atau perundungan terhadap juniornya. Bentuk perundungan sebagaimana viral di media sosial, mencakup paksaan kepada dokter junior untuk makan beberapa bungkus nasi padang untuk divideokan lalu dilaporkan ke seniornya.

"Terkhusus di waktu yang lalu, kalau saya bilang tidak ada perundungan di FK Undip, saya naif kalau bilang tidak ada," kata Dekan FK Undip, dr Yan Wisnu Prajoko, dalam konferensi pers di Semarang, Jumat (23/8/2024).

Terkait kasus bullying yang viral dikaitkan dengan residen atau calon dokter spesialis berinisial PA, dr Wisnu mengakui yang bersangkutan merupakan anak didiknya di program studi bedah. Saat ini yang bersangkutan tengah menjalani pendidikan tahun keempat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apakah dia merundung, betul dia merundung 3 tahun yang lalu kepada adiknya, juniornya," tegas dr Wisnu.

"Bukan fisik. Seperti yang diceritakan itu lah, kan sudah disebutkan. Tapi itu 3 tahun yang lalu, dan sudah diproses dan disanksi. Sudah tobat, kapok," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Meski demikian, ia menyayangkan jika kasus perundungan oleh dr PA dikaitkan dengan kematian residen program studi anestesi yang mencuat baru-baru ini. Menurutnya, hal itu sudah termasuk ranah pencemaran nama baik.

"Lha sekarang dihubungkan dengan ini kan tidak masuk akal. Dan itu kami siap memfasilitasi untuk somasi," tegas dr Wisnu.

NEXT: Kelanjutan prodi anestesi

Terkait dugaan bunuh diri seorang residen anestesi yang dikaitkan dengan perundungan, Kementerian Kesehatan RI melalui Dirjen Pelayanan Kesehatan telah menutup sementara kegiatan PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis) anestesi di RSUP dr Kariadi. Penutupan sementara dilakukan untuk keperluan investigasi.

Menanggapi kelanjutaan PPDS anestesi, dr Wisnu menjelaskan bahwa FK Undip memiliki beberapa rumah sakit pendidikan. Selain RSUP dr Kariadi, juga ada RS Diponegoro dan beberapa rumah sakit afiliasi yang lain.

"Saat ini yang disetop itu hanya yang RSUD Kariadi. Proses pembelajaran masih tetap berjalan. Mudah-mudahan segera terselesaikan, solusi nyata jelas dan RSUD kariadi segera dibuka kembali," jelas dr Wisnu.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Senior PPDS Undip di Kasus Bullying dr Aulia Dituntut 1,5 Tahun"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)
Geger PPDS Undip
50 Konten
Bullying di kalangan PPDS (program pendidikan dokter spesialis) kembali jadi perbincangan. Seorang peserta PPDS anestesi meninggal, disebut-sebut terkait praktik bullying.

Berita Terkait