Fakta-fakta Hasil Autopsi Liam Payne, Meninggal usai Jatuh dari Balkon Hotel

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Rabu, 23 Okt 2024 11:32 WIB
Fans mengenang Liam Payne. Foto: REUTERS/Hollie Adams
Jakarta -

Laporan autopsi telah mengonfirmasi penyebab kematian Liam Payne, sehari setelah penyanyi tersebut meninggal dunia pada usia 31 tahun. Pada 16 Oktober, mantan anggota band One Direction ini dilaporkan meninggal setelah terjatuh dari balkon hotel di Argentina.

Menurut siaran pers dari Kantor Kejaksaan Nasional Argentina, laporan autopsi merinci kondisi yang mengakibatkan kematian penyanyi tersebut serta cedera yang dialaminya sebelum meninggal.

Dalam pernyataannya kepada Associated Press, Kementerian Keamanan Buenos Aires menyatakan bahwa Payne "melompat dari balkon kamarnya." Petugas medis mencatat bahwa ia mengalami "cedera yang sangat serius" dan dinyatakan meninggal di lokasi kejadian.

Dikutip dari TODAY, berikut fakta-fakta autopsi Liam Payne.

Penyebab Kematian

Kantor Kejaksaan Nasional Argentina membagikan rincian dari autopsi Payne dalam siaran pers tersebut. Autopsi menyebutkan bahwa Payne meninggal akibat "politrauma dan pendarahan internal serta eksternal."

Kantor kejaksaan menggambarkan kematian tersebut sebagai "diragukan/tidak dapat dipastikan," yang berarti tidak ada informasi konklusif mengenai penyebab kematian.

Setelah kematian Payne, "serangkaian zat disita dari kamar sang musisi, yang akan mengungkap situasi konsumsi alkohol dan narkoba sebelumnya," tulis rilis tersebut.

Cedera yang Dialami

Menurut rilis dari kantor kejaksaan, Payne meninggal akibat "berbagai cedera traumatis" serta "pendarahan internal dan eksternal" setelah jatuh dari balkon. Para pakar forensik menemukan total 25 cedera yang konsisten dengan jatuh dari ketinggian. Cedera pada otak dan tengkorak (kranioensefalik) Payne secara khusus "cukup signifikan untuk menyebabkan kematian."

Pendarahan internal dan eksternal di tengkorak, dada, perut, serta anggota tubuhnya "berkontribusi pada mekanisme kematian," seperti dijelaskan dalam rilis tersebut.

Temuan Toksikologi Awal

Kantor kejaksaan telah meminta penelitian tambahan untuk menentukan apakah terdapat alkohol atau narkoba dalam sistem tubuh Payne saat kematiannya. Di Argentina, laporan toksikologi dapat memakan waktu lebih dari seminggu.

Hasil toksikologi awal mengungkap bahwa Payne memiliki beberapa zat dalam sistem tubuhnya saat meninggal, termasuk "pink cocain", campuran obat seperti metamfetamin, ketamin, MDMA, dan lainnya serta kokain, crack, dan benzodiazepin, menurut sumber yang dikutip oleh ABC News.

Next: Politrauma dan kematian Liam Payne




(kna/kna)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork