Ngeri! Udara di Ibu Kota India 'Beracun', Bau Busuk-Penuh Asap

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Kamis, 24 Okt 2024 09:07 WIB
Polusi udara di India. (Foto: BBC)
Jakarta -

Awan pekat menyelimuti ibu kota India, New Delhi, pada Rabu (23/10/2024) karena polusi udara akibat kembang api serta pembakaran jerami. Kualitas udara di sana dinilai berada di level 'beracun' untuk pertama kalinya pada musim dingin kali ini.

New Delhi adalah rumah bagi lebih dari 30 juta orang dan nyaris setiap hari menempati posisi tertinggi kota paling berpolusi di dunia.

"Para komuter yang berjalan kaki ke tempat kerja dilaporkan batuk-batuk karena kabut asap beracun yang membunuh ribuan orang setiap tahun," menurut para ahli kesehatan, meskipun hanya sedikit di kota tersebut yang memakai masker.

Monumen Gerbang India yang terkenal di kota itu diselimuti kabut berbau busuk pada Rabu.

"Saat ini jika Anda ingin keluar, Anda tidak dapat berpikir untuk pergi tanpa masker," kata guru Mamta Chauhan, 27 tahun, kepada AFP.

"Bau busuk terus-menerus tercium dan tingkat polusi sangat tinggi."

New Delhi diselimuti kabut asap pekat setiap tahun, terutama karena pembakaran jerami oleh para petani di daerah tetangga untuk membersihkan ladang mereka yang dibajak.

Tingkat particulate matter, partikel mikro penyebab kanker yang dikenal sebagai polutan PM2.5 yang memasuki aliran darah melalui paru-paru, melonjak hingga hampir 23 kali lipat dari batas harian maksimum yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia.

Menurut perusahaan pemantau IQAir pada hari Rabu, polutan tersebut mencapai 344 mikrogram per meter kubik, yang masuk kategori udara berbahaya, dan menempatkannya sebagai terburuk di dunia.

Polusi udara diperkirakan akan memburuk selama festival lampu Hindu, Diwali, yang jatuh pada 1 November tahun ini ketika kembang api berasap menyebar racun dalam sesi perayaan.

NEXT: Diprediksi Terus Memburuk




(naf/kna)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork