Makin Dewasa Teman Semakin Sedikit? Nggak Masalah, Bisa Bikin Panjang Umur

Atta Kharisma - detikHealth
Rabu, 13 Nov 2024 14:03 WIB
Ilustrasi panjang umur. (Foto: Shutterstock)
Jakarta - Studi terbaru menunjukkan punya sedikit teman bisa lebih bermanfaat untuk kesehatan. Studi tersebut dilakukan oleh University of Exeter's Centre for Research in Animal Behavior, mengetahui hubungan antara penuaan, hubungan sosial, dan penyakit pada monyet rhesus (rhesus macaque).

Dengan menggunakan model jejaring sosial, para peneliti mengukur agregat dari total mitra dan waktu yang dihabiskan untuk bersosialisasi. Mereka menganalisa apakah berkurangnya konektivitas dapat menurunkan risiko infeksi penyakit, khususnya dalam kondisi meniru penurunan kekebalan terkait usia.

Para peneliti menemukan monyet lebih tua dengan interaksi sosial yang terbatas memiliki risiko lebih rendah tertular penyakit menular dari dalam kelompok. Hal ini menunjukkan dampak perlindungan dari penuaan.

"Temuan kami menunjukkan alasan kuat mengapa banyak hewan, termasuk manusia, dapat mengurangi hubungan sosial mereka seiring bertambahnya usia," ujar salah seorang peneliti, Erin Siracusa dikutip dari New York Post, Rabu (13/11/2024).

Kekebalan tubuh melemah pada orang dewasa yang lebih tua, sehingga meningkatkan risiko tertular penyakit menular. Namun, penelitian pada monyet tersebut menemukan bahwa monyet yang lebih tua memiliki tingkat infeksi yang lebih rendah daripada monyet yang lebih muda.

"Individu yang lebih tua mungkin lebih rentan terhadap penyakit - tetapi setelah kami memperhitungkannya dalam data kami, kami menemukan bahwa kera yang lebih tua mengalami biaya infeksi yang lebih rendah daripada rekan-rekan mereka yang lebih muda," kata Siracusa.

Para peneliti mengungkapkan studi tersebut berdasarkan asumsi bahwa risiko infeksi meningkat seiring waktu interaksi. Namun, beberapa infeksi ternyata hanya memerlukan waktu interaksi yang sangat singkat untuk menyebar.

Meski lingkaran sosial yang lebih kecil dapat mencegah penyakit, isolasi sosial dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan. Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan kesepian sebagai 'ancaman kesehatan yang mendesak' dengan risiko kematian yang sama dengan menghisap 15 batang rokok sehari.

Karenanya, membatasi tetapi tidak menghilangkan interaksi sosial tampaknya menjadi cara terbaik untuk menjaga kesehatan.



Simak Video "Video: CISDI Ungkap Alasan Kesehatan Mental Masih Disepelekan"


(ath/suc)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork