Seseorang yang sudah dinyatakan negatif dari infeksi COVID-19 bisa mengalami gejala menetap atau gejala sisa selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Fenomena ini disebut sebagai Long COVID.
Penelitian menunjukkan semakin lama seseorang terinfeksi virus corona, semakin rendah peluangnya untuk pulih sepenuhnya. Waktu terbaik untuk pemulihan diperkirakan enam bulan pasca terinfeksi COVID-19.
Fenomena Long COVID di Indonesia pernah diteliti oleh RSUP Persahabatan Jakarta, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI). Studi ini dilakukan dalam periode 9 - 28 Januari 2021.
Dalam jurnal berjudul Clinical characteristics and quality of life of persistent symptoms of COVID-19 syndrome in Indonesia, dari 386 pasien COVID-19 yang diamati ada sekitar 66,5 responden yang mengalami Long COVID-19.
"Prevalensi sindrom persisten COVID-19 di Indonesia cukup tinggi sehingga berdampak pada kualitas hidup penyintas COVID-19. Pneumonia menjadi faktor utama yang mempengaruhi kejadian sindrom COVID-19 persisten," tulis studi tersebut.
Gejala Long COVID paling dominan
- Kelelahan 29,41 persen
- Batuk 15,55 persen
- Nyeri otot 11,7 persen
- Sesak napas 11,2 persen
- Sakit kepala 11 persen
- Nyeri sendi 9 persen
Simak Video "Video Wamenkes: Kematian Akibat TBC di RI Lebih Banyak dari Covid-19"
(kna/kna)