Studi baru dengan peserta lebih dari 83 ribu di Inggris menemukan kaitan berdiri dalam jangka waktu lama, tidak meningkatkan kesehatan jantung. Ahli malah menemukan risiko masalah peredaran darah, seperti varises.
Tujuan studi ini sebenarnya untuk memeriksa durasi duduk dan berdiri setiap orang dengan kaitan penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit arteri koroner, gagal jantung, dan stroke, juga penyakit peredaran darah ortostatik, yang mencakup hipotensi ortostatik, varises, insufisiensi vena kronis, dan ulkus vena.
Para peserta rata-rata berusia 61 tahun dan hampir terbagi rata dalam jenis kelamin, mereka menggunakan perangkat pelacak di pergelangan tangan selama lebih dari 16 jam sehari, di hampir tujuh tahun.
Apa Hasilnya?
Terkait duduk, hasilnya mirip dengan apa yang telah diperingatkan oleh para ahli lain. Seseorang berisiko meninggal karena terlalu banyak berbaring seperti halnya perokok atau mereka dengan kondisi obesitas yang meninggal karena risiko penyakit jantung, stroke, hingga kanker.
Penelitian selanjutnya menemukan duduk selama lebih dari 10 jam sehari dikaitkan dengan risiko penyakit jantung dan stroke lebih tinggi.
Namun, bila menganggap berdiri lebih lama dapat menghilangkan efek buruk dari duduk, sebaiknya dipikirkan lagi. Penelitian tersebut juga mencatat berdiri selama lebih dari dua jam sehari secara langsung dikaitkan dengan peningkatan risiko kejadian masalah peredaran darah.
Artinya, mencoba aktif bangun dari sofa, tidak selalu duduk, tentu menjadi langkah baik. Namun, bila hanya berdiri, belum bisa memberikan manfaat.
"Berdiri memang mengaktifkan kelompok otot tertentu, termasuk otot kaki, pinggul, dan punggung, yang bermanfaat secara umum," kata Profesor Chong Tze Tec, kepala dan konsultan senior di Departemen Bedah Vaskular Rumah Sakit Umum Singapura.
"Bergerak mungkin lebih baik karena pengaktifan otot betis dapat menurunkan tekanan vena di pergelangan kaki lebih jauh," kata Dr Wang, dikutip dari CNA, Rabu (11/12/2024)
"Berdiri tidak mengaktifkan berbagai kelompok otot yang terlibat dalam berjalan atau berolahraga dan karena itu, berdiri tidak mengarah pada perubahan metabolisme yang bermanfaat yang dapat berkontribusi terhadap penurunan risiko penyakit kardiovaskular. Sederhananya, berdiri saja tidak cukup jika dibandingkan dengan berjalan atau berolahraga," katanya.
NEXT: Saran Pakar dan Hitungan Kalori yang 'Terbakar'
(naf/kna)