Ade Rai Ungkap Kesalahan yang Bikin Resolusi Sehat 2025 Bisa Gagal Tengah Jalan

Averus Kautsar - detikHealth
Selasa, 31 Des 2024 13:00 WIB
Resolusi sehat tahun baru (Foto: Getty Images/wombatzaa)
Jakarta - Pergantian tahun kerap dijadikan salah satu momen penting untuk membuat resolusi hidup lebih sehat. Namun, seringkali resolusi tersebut bisa gagal dan mandek di tengah jalan. Sebenarnya apa sih kesalahan umum yang dilakukan masyarakat sehingga menjadi sulit konsisten untuk berolahraga?

Binaragawan Ade Rai menjelaskan bahwa membuat resolusi hidup sehat di tahun baru memang menjadi sebuah hal yang umum. Namun, terpenting untuk masyarakat adalah bagaimana resolusi tersebut tidak hanya menjadi sekadar wacana belaka, tapi direalisasikan dengan baik.

"Biasanya kalau tahun baru itu selalu ada nuansa momentum baru. Seolah-olah kita dikasih kesempatan baru. Jadi sebenarnya saya rasa itu ya wajar saja kalau seandainya ada orang punya keinginan untuk memiliki pola hidup yang lebih sehat dari sebelumnya," kata Ade Rai ketika berbincang dengan detikcom, Rabu (18/12/2024).

Ade Rai menuturkan terdapat sebuah kesalahan umum yang kerap dilakukan sehingga resolusi tidak berjalan dengan sepenuhnya. Menurutnya, hal ini berkaitan dengan masih kurangnya pemahaman terkait apa alasan dan manfaat sesungguhnya dari gaya hidup sehat tersebut.

Hal ini yang akhirnya dapat menjadi pondasi untuk menciptakan konsistensi dalam hidup sehat, salah satunya ketika menerapkan resolusi sehat tahun 2025.

"Karena semangat itu juga datangnya cuma pasti di awal gitu kan. Makanya kenapa ada istilah mengatakan bahwa pondasi dari sebuah kedisiplinan itu sesungguhnya adalah pemahaman. Edukasi itu amunisi daripada pemahaman. Makanya kita mesti belajar tentang sehat. Cuma orang yang dalam (kondisi) sehat biasanya tidak mau belajar," sambung Ade Rai.

Menurut Ade Rai, resolusi sehat ini juga semakin berisiko untuk gagal apabila masyarakat terlena dengan kesehatan mereka. Seringkali masyarakat tidak mau menerapkan gaya hidup sehat, karena merasa diri mereka sehat dan tidak mengalami masalah apa-apa.

Ketika itu terjadi, mereka merasa tidak perlu untuk mengutamakan pola hidup sehat, apalagi memahami manfaatnya. Padahal masalah kesehatan selalu muncul belakangan.

"Cuma dalam konteks kesehatan, ketika kita nggak dapat hasil, kita langsung patah arang, 'ah sudahlah nggak penting lah'. Masalahnya balik lagi, kenapa kesehatan nggak pernah jadi prioritas utama? Karena sehat tidak menarik selagi kita miliki, tapi jadi baru menarik ketika sudah pergi dari kita," ujarnya.

"Jadi tidak ada urgensi di sana. Selama belum sakit, selama belum divonis kanker, tumor, apalagi yang lain, ya kita selalu merasa ya bebas-bebas saja gue mau ngapain," sambung Ade Rai.

Meski seringkali berakhir gagal, Ade Rai menganggap langkah untuk membuat resolusi sehat pada pergantian tahun tetap menjadi sebuah hal yang baik. Tinggal bagaimana masyarakat bisa terus konsisten agar tubuh sehat itu tidak hanya menjadi wacana saja.

"Membayangkan itu sebagai sebuah investasi, sebuah perayaan tahun baru yang positif, kenapa tidak? Itu kenapa makanya kita bisa insaf dalam hal perilaku apapun gitu ya, kenapa kita kita juga nggak insaf dalam hal kesehatan?" tandasnya.



Simak Video "Resolusi Donita Nugroho di 2024, Ingin Rajin Olahraga"


(avk/up)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork