Pemeriksaan Kesehatan Gratis Termasuk Skrining Kejiwaan, Dimulai Sejak Usia SD

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Kamis, 23 Jan 2025 07:28 WIB
Skrining kejiwaan dimulai sejak usia SD. (Foto: Hilalia Kani Juliana)
Jakarta -

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan program pemeriksaan kesehatan gratis juga termasuk skrining kejiwaan. Hal ini untuk segera mendeteksi kasus gangguan kejiwaan sejak dini.

Skrining kesehatan jiwa ini akan dimulai sejak usia 7 tahun di tingkat sekolah dasar hingga kelompok lansia.

"Karena ini sama-sama HIV juga, penyakit yang stigmatizing, istilahnya. Orang takut bilang dia sakit jiwa. Di internet nggak pernah orang bilang, oh aku sakit jiwa nih. Apalagi, zaman dulu, itu kan lebih tabu lah. Untuk itu, Kemenkes serius masuk ke sini," kata Menkes di kantor Kementerian Kesehatan, Rabu (22/1/2025).

Dia menjelaskan bahwa pemeriksaan kejiwaan sama pentingnya dengan pemeriksaan dasar, seperti pengecekan darah. Dalam pemeriksaan kesehatan gratis, peserta akan mengisi kuesioner untuk menentukan jenis masalah mentalnya.

Setelah itu jika ditemukan ada masalah atau gangguan, masyarakat akan ditangani baik dengan psikolog atau psikiater dan secara farmakologis yakni obat-obatan jika masalah kejiwaannya sudah parah.

Dikutip dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, prevalensi penduduk dengan gejala depresi tertinggi terdapat pada kelompok remaja usia 15-24 tahun. Sebanyak 1% remaja mengalami depresi, 3,7% cemas, post traumatic syndrome disorder (SPTSD) 0,9%, dan attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD) sebanyak 0,5%.

Hanya 10,4 persen anak muda dengan depresi yang mencari pengobatan. Meski memiliki prevalensi depresi tertinggi, kelompok tersebut justru yang paling sedikit yang mendapatkan pengobatan.



Simak Video "Video: Cek Kesehatan Gratis Bisa Pakai IKD dan PeduliLindungi"

(kna/kna)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork