Heboh Dikaitkan Rumor Kim Soo Hyun dan Kim Sae Ron, Apa Itu Child Grooming?

Heboh kabar aktor kondang Kim Soo Hyun diduga menjalin hubungan dengan Kim Sae Ron saat usia aktris itu masih 15 tahun. Pada saat itu, Kim Soo Hyun sudah berusia 27 tahun yang membuatnya dituduh melakukan 'child grooming' karena berhubungan dengan anak di bawah umur.

Kabar ini pertama kali muncul setelah diunggah oleh Youtube Garosero Research Institute. Unggahan tersebut mengklaim bahwa keluarga Kim Sae Ron menuduh dia telah menjalin hubungan selama enam tahun dengan Kim Soo Hyun sejak dia masih di bawah umur. Saluran tersebut juga menuduh Kim Soo Hyun terlibat dalam masalah seputar pemindahan agensinya.

Apa itu grooming?

Grooming adalah istilah ketika seseorang membangun hubungan, kepercayaan, dan ikatan emosional dengan seorang anak atau remaja sehingga mereka dapat memanipulasi, mengeksploitasi dan menyiksa mereka.

Psikolog sekaligus pakar pencegahan kekerasan seksual dari John Jay College of Criminal Justice menggambarkan child grooming sebagai manipulasi yang dilakukan pelaku pelecehan seksual untuk melakukan apapun tujuan mereka demi membangun kepercayaan dengan anak di bawah umur.

Dalam salah satu tulisannya di laman Psychology Today, salah satu kesulitan dalam mendeteksi pelaku grooming adalah banyaknya perilaku yang dilakukan pelaku yang sering kali meniru interaksi orang dewasa-anak yang penuh perhatian dan normatif.

"Ini berarti kita cenderung berpikir bahwa kita dapat mengidentifikasi perilaku grooming seksual sebelum terjadi, padahal sebenarnya kita tidak bisa," kata dia.

Efeknya serius

Dalam kesempatan lain, psikolog klinis Anastasia Sari Dewi menjelaskan child grooming merupakan sebuah tindakan yang dilakukan oleh orang dewasa kepada anak di bawah umur untuk mendapatkan keuntungan melalui hubungan tersebut.

Tindakan child grooming menurut Sari bisa sangat berbahaya bagi korban. Anak berisiko menjadi korban kekerasan dan pelecehan secara seksual.

"Dia menyadari memorinya masih ada, tapi karena dia masih anak-anak, dia masih abstrak sensasi emosi yang dirasakan," ujar Sari saat berbincang dengan detikcom, Senin (30/9/2024).

"Tapi begitu semakin dewasa, muncul pemahaman baru terhadap berbagai memori di masa lalunya, dikhawatirkan reaksi emosi yang sangat luar biasa besar, yang berpengaruh pada kesehatan mental dia berikutnya," tandasnya.