Siklus haid seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor, baik internal maupun eksternal. Belum lama ini ramai warganet di media sosial X mengeluhkan haid yang terlambat selama bulan Ramadan. Tak sedikit dari mereka menduga ini berkaitan dengan perubahan pola makan selama Ramadan.
"Kalian ngerasa ga kalo bulan ramadhan mens jd telat tapi udah ngerasain nyeri pinggang perut dan semua rasa sakit mens tapi ga ada darah yang keluar. Udah dua harian ngerasa nyeri di area pinggang dan sekitar tapi ga haid-haid:). Ada yang sama ga? Ga pernah serindu ini sama mens," kata pemilik akun @g**omi**i.
"Baru tau trnyt ini common ya. Aku jg telat 9 hari bulan ini, tp selama 9 hari itu badan aku pegel2 & agak panas. Awalnya mikir apa krn aku stress makanya telat? Tp klo krn stress tuh aku gapake sakit, cuma ga keluar2 aja mensnya. Dan aku jg ga lg stress wkwk lg biasa aja," balas netizen lain.
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi dr Muhammad Fadli, SpOG menjelaskan ada banyak hal yang dapat mempengaruhi siklus haid. Dalam konteks Ramadan, perubahan pola makan bisa menjadi salah satu faktornya.
Perubahan ini menurutnya juga umum terjadi pada orang yang sedang menjalani diet intermittent fasting.
"Pola makan kalau kita puasa, jam makan kita, akan terpengaruh berbeda. Itu mungkin dari defisit kalorinya ya, ini akan mempengaruhi hormon estrogen dalam tubuh kita. Jadi penurunan hormon estrogen ya, dalam tubuh ini yang secara tiba-tiba, bisa mempengaruhi siklus haid," ujar dr Fadli ketika dihubungi detikcom, Jumat (14/3/2025).
Ia menambahkan waktu istirahat yang cenderung lebih sedikit selama Ramadan juga dapat mempengaruhi. Kurang beristirahat dapat meningkatkan hormon stres kortisol yang pada akhirnya mempengaruhi hormon FSH (Follicle-Stimulating Hormone) dan LH (Luteinizing Hormone).
Bila kedua hormon itu tidak seimbang, maka proses ovulasi juga dapat terganggu.
Terlepas dari ibadah puasa yang dilakukan, perubahan siklus haid juga bisa dipicu kelainan pada organ reproduksi. Oleh karena itu, penting untuk masyarakat melakukan pemeriksaan apabila haid dirasa tidak normal dalam waktu berturut-turut.
Ciri siklus haid yang normal meliputi menstruasi 28 hari sekali dengan plus minus 7 hari, durasi haid 3-10 hari, rasa nyeri tidak sampai mengganggu aktivitas atau sampai minum obat, dan volume darah juga tidak berlebihan.
"Jadi memang banyak penyebabnya, tapi kita lihat dulu apakah ada kelainan, kita pemeriksaan USG. Kalau di luar itu, mungkin ada masalah di hormonnya, kita cek hormonnya bagaimana hormon FSH, estrogennya, apakah ada kelainan metabolisme, atau adakah sakit gula yang bisa menyebabkan haidnya jadi sedikit-sedikit," tandasnya.
Simak Video "Video: Sakit Kepala saat Mens Bisa Disembuhkan, Begini Caranya"
(avk/kna)