Benarkah Sperma 'Berenang' Agar Bisa Sampai ke Sel Telur? Ini Kata Pakar

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Senin, 17 Mar 2025 19:01 WIB
Ilustrasi. (Foto: Getty Images/iStockphoto/ClaudioVentrella)
Jakarta - Proses pembuahan seringkali digambarkan sebagai ajang renang epik. Jutaan sperma berenang secepat mungkin menuju sel telur hingga satu sperma yang tercepat, terkuat dan tersehat, berhasil membuahi.

Namun apakah benar-benar seperti itu prosesnya?

Kata profesor David J. Miller dari University of Illinois Urbana-Champaign, hal tersebut tidak benar-benar terjadi. Sperma memang bergerak untuk mencapai sel telur, tapi pergerakannya disebabkan oleh kontraksi dari saluran reproduksi wanita.

"Ada kontraksi rahim, yang sangat mirip dengan kontraksi saluran pencernaan yang bisa memindahkan cairan melalui rahim," kata Miller kepada Live Science dikutip Senin (17/3/2025).

Sebuah studi tahun 1996 menggambarkan betapa efisiennya kontraksi ini. Para ilmuwan memasukkan butiran seukuran sperma ke dalam rahim 64 wanita, dan beberapa butiran tersebut berhasil mencapai tuba falopi, tempat pembuahan biasanya terjadi, dalam hitungan menit.

Masuk akal jika sperma membutuhkan bantuan ekstra, karena saat sperma berenang ke satu arah, sel telur perlu bergerak ke arah yang berlawanan untuk bertemu dengan sperma, kata Sabine Koelle, profesor anatomi dan biologi perkembangan di University College Dublin School of Medicine and Medical Sciences, kepada Live Science. Sel telur tidak dapat berenang, jadi rambut-rambut kecil yang disebut silia membantunya.

"Silia berdetak untuk mengangkut oosit," atau sel telur, kata Koelle. "Karena sperma datang dari arah yang berlawanan, mereka harus berjuang melawan arus yang diciptakan oleh silia.

Koelle mengatakan sperma yang pertama kali mencapai sel telur tidak berarti langsung bisa melakukan pembuahan. Sperma memerlukan pematangan yang terjadi di saluran reproduksi wanita.

Jadi, satu sel sperma itu bisa jadi digantikan oleh sperma lain yang datang lebih lambat dan telah menyelesaikan pematangan itu.

Setiap langkahnya, saluran reproduksi wanita berusaha keras untuk menyingkirkan sperma yang kurang baik sehingga hanya sperma yang sehat yang dapat mencapai sel telur. Dengan cara itu, pembuahan tidak seperti perlombaan tetapi lebih seperti 'wawancara kerja'.

"Sperma yang memiliki kualifikasi tersebut juga harus memilikinya pada saat lowongan dibuka yakni saat sel telur berovulasi."

Pada akhirnya, saluran reproduksi wanitalah yang memilih kandidat terbaik.



Simak Video "Video Dewi Perssik Bekukan Sel Telur, Ungkap Keinginan Punya Anak Kembar"


(kna/kna)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork