Dihadiri 70 Profesor, Perwakilan Guru Besar FKUI Bacakan Tuntutan soal Pendidikan Dokter

Devandra Abi Prasetyo - detikHealth
Jumat, 16 Mei 2025 16:44 WIB
Sebanyak 70 guru besar FKUI bergantian membacakan pernyataan (Foto: Devandra Abi Prasetyo/detikHealth)
Jakarta -

Perwakilan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) membacakan tuntutan terkait pendidikan dokter dan pelayanan kesehatan. Mereka menilai dua hal tersebut saat ini sedang mengalami penurunan kualitas.

Dari pantauan detikcom di lobi Fakultas Kedokteran UI, di Jakarta Pusat, pada Jumat (16/5) konferensi pers tersebut dihadiri oleh sekitar 70 profesor. Sementara dalam draft pernyataan yang dibacakan secara bergantian, tercantum 158 nama guru besar yang memberikan dukungan.

Di antara para Guru Besar yang hadir yakni Ketua Dewan Guru Besar (DGB) FKUI Prof Dr dr Siti Setiati, Ketua Senat Akademik UI Prof Dr dr Budi Wiweko, Ketua Dewan Guru Besar Universitas Indonesia Prof Harkristuti Harkrisnowo, Prof Dr dr Theddeus Octavianus Hari Prasetyono, dan Dekan FKUI Prof Dr dr Ari Fahrial Syam.

"Ini dimulai dari adanya Rencana Undang-undang Kesehatan yang akhirnya lahir, di Undang-Undang No 17 Tahun 2023," kata Prof Ari dalam sambutannya, lobi FKUI, Jakarta Pusat, Jumat (16/5/2025).

"Tapi, di dalam perjalanannya yang tidak sesuai dengan Undang-Undang dan juga PP (Peraturan Pemerintah), dan hal-hal yang akhirnya kita boleh sampaikan terganggunya proses pendidikan kedokteran dan akhirnya pelayanan kesehatan," sambungnya.

Prof Ari menambahkan, beberapa kejadian yang terjadi dalam satu bulan terakhir sangat mengganggu para Guru Besar FKUI.

"Misalnya terjadinya mutasi, yang sebagian besar tidak hanya terjadi di FKUI, tapi tempat lain kan itu adalah staf pengajar yang terlibat di tridharma perguruan tinggi," kata Prof Ari.

"Ketika mereka dipindahkan secara tiba-tiba, maka yang dikorbankan adalah peserta didik," sambungnya.

Meskipun dalam konferensi pers ini kurang dari separuh profesor yang hadir membacakan tuntutan, Prof Ari mengklaim sisanya tetap dalam satu suara.

"Masih dalam satu suara. Kan kita tahu para Guru Besar ini ada yang pelayanan kesehatan, harus ngajar, ada yang di luar negeri, ada yang di luar kota. Jadi tidak mudah," tutupnya.

Simak juga Video 'Mendikdasmen Sebut Teknologi-Digitalisasi Perluas Akses Pendidikan':




(dpy/up)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork