Dokter RSCM Ungkap Alasan Masih Banyak WNI Berobat ke LN, Singgung Teknologi Robotik

Dokter RSCM Ungkap Alasan Masih Banyak WNI Berobat ke LN, Singgung Teknologi Robotik

Devandra Abi Prasetyo - detikHealth
Sabtu, 28 Jun 2025 18:33 WIB
Dokter RSCM Ungkap Alasan Masih Banyak WNI Berobat ke LN, Singgung Teknologi Robotik
Ilustrasi robotic surgery (Foto: Getty Images/Georgiy Datsenko)
Jakarta -

Beberapa waktu lalu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menyebut masih banyak masyarakat Indonesia yang memilih berobat ke luar negeri.

Setidaknya, ada sekitar satu juta orang terbang ke luar negeri untuk mendapatkan penanganan medis. Imbasnya, Indonesia mengalami 'kebocoran' devisa hingga Rp 200 T per tahun.

Lantas, mengapa masih banyak pasien yang memilih untuk berobat ke negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura, alih-alih di 'rumah' sendiri?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Spesialis urologi dari RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) Prof dr Agus Rizal A.H. Hamid, SpU(K), FICRS, PhD mengatakan salah satu alasannya karena adanya perbedaan kelengkapan alat.

"Beberapa tahun yang lalu, sebelum ada layanan robotik di Indonesia, itu pasien memilih untuk (berobat) ke luar negeri," kata Prof Rizal kepada detikcom saat ditemui di Jakarta Selatan, Sabtu (28/6/2025).

ADVERTISEMENT

dr Rizal merupakan salah satu dokter Indonesia yang memiliki banyak sertifikasi pengoperasian robotic surgery. Sejak 2013 silam, dirinya sudah melakukan pelatihan tindakan operasi menggunakan robot di beberapa negara seperti Jerman, India, Singapura, hingga Korea Selatan.

Namun, sayangnya operasi dengan bantuan robot ini masih belum optimal dilakukan di Indonesia.

"Memang saat ini masih RS swasta yang memiliki robot, yang sudah ter-install ada tiga RS swasta dan pada perkembangannya saya dengar sudah mulai membeli (robot) tapi belum ter-install," katanya.

"Dan tentunya pihak RS pemerintah ini sangat menunggu dari bantuan pemerintah, baik Kementerian Kesehatan, pemerintah pusat, maupun Pemerintah Daerah untuk membantu adanya pelaksanaan dalam robotic surgery," lanjutnya.

NEXT: Menguntungkan dokter maupun pasien

Menurut dr Rizal, operasi dengan bantuan robot dapat memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak, baik si dokter itu sendiri maupun pasien.

"Menurut saya, saya yakin banyak masyarakat kita yang jika terpaksa operasi, mereka ingin dikerjakan di 'rumah'-nya, di negaranya," kata Prof Rizal.

"Dan saya rasa ini terjadi di seluruh negara ya. Jika layanan itu tidak ada di negaranya sendiri, pasti dia (pasien) akan mencari alternatif ke negara sekitarnya," tutupnya.

Halaman 2 dari 2
(dpy/up)
Ginjal Merana di Usia Muda
8 Konten
Ancaman kerusakan ginjal bukan cuma dialami usia lanjut. Saat ini, banyak masalah ginjal juga menghantui generasi muda. Gaya hidup tidak sehat paling bertanggung jawab.

Berita Terkait