Tren TikTok 'Blackout Challenge' Makan Korban, Bocah Tewas Kehabisan Napas

Tren TikTok 'Blackout Challenge' Makan Korban, Bocah Tewas Kehabisan Napas

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Rabu, 02 Jul 2025 09:10 WIB
EDMONTON, CANADA - APRIL 28:
An image of a woman holding a cell phone in front of the Tik Tok logo displayed on a computer screen, on April 29, 2024, in Edmonton, Canada. (Photo by Artur Widak/NurPhoto via Getty Images)
Ilustrasi TikTok. (Foto: NurPhoto via Getty Images/NurPhoto)
Jakarta -

Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun di Inggris bernama Sebastian meninggal setelah diduga berpartisipasi dalam tren 'blackout challange' yang viral di TikTok. Tren ini melibatkan tantangan untuk melihat seberapa lama seseorang bisa menahan napas.

Menurut pernyataan dari Kepolisian West Yorkshire, pihak berwenang telah diberi tahu oleh layanan ambulans tentang kondisi mengerikan seorang pemuda di sebuah rumah di Castleford pada tanggal 27 Juni. Anak laki-laki itu dibawa ke rumah sakit, tetapi sayangnya meninggal tak lama kemudian.

Permainan berbahaya ini, salah satu dari beberapa tren TikTok yang berpotensi fatal, dapat membatasi oksigen ke otak, yang berpotensi mengakibatkan kejang, cedera serius, atau kematian.

"Ini adalah tren yang tampaknya muncul seiring dengan perkembangan setiap generasi," kata Mary Beth Howard, MD, MSC, Dokter Spesialis Kedokteran Gawat Darurat Anak di Johns Hopkins Children's Center dikutip dari Healthline.

Pada tahun 2022, Independent melaporkan bahwa setidaknya 20 kematian telah dikaitkan dengan permainan asfiksia ini dalam 18 bulan, dengan 15 korbannya berusia 12 tahun atau lebih muda.

ADVERTISEMENT

Bahaya tren 'blackout challenge'

Tren ini melibatkan seseorang menahan napas dalam waktu tertentu yang bisa menyebabkan asfiksia. Kondisi tersebut sangat berbahaya dan bisa dengan cepat menyebabkan kerusakan otak dan kematian.

Asfiksia menyebabkan suatu kondisi yang dikenal sebagai hipoksia serebral, yang secara harfiah menghilangkan oksigen dari otak.

Tidak ada pula catatan medis yang jelas tentang bagaimana asfiksia dapat memengaruhi satu individu ke individu lainnya.

"Respons setiap orang terhadap tantangan ini bervariasi. Jadi, seseorang bisa pingsan dalam hitungan detik, seseorang mungkin membutuhkan waktu mendekati satu menit," kata Howard.

Variabilitas itu membuat tantangan ini semakin berbahaya karena seseorang dapat kehilangan kesadaran jauh lebih cepat daripada yang mereka perkirakan.




(kna/kna)