Dikutip dari Healthline, rata-rata orang hanya mampu menahan napas selama sekitar 30 detik. Pada anak-anak, durasinya bahkan lebih singkat. Seseorang yang sangat sehat dan terlatih menghadapi situasi darurat di bawah air pun biasanya hanya bisa menahan napas hingga 2 menit.
Namun, peristiwa tenggelam yang dikenal sebagai kondisi darurat medis bisa terjadi hanya dalam hitungan detik.
Jika seseorang tetap berada di dalam air selama 4 hingga 6 menit setelah menghirup air dan tidak segera mendapatkan tindakan resusitasi, kondisi tersebut dapat menyebabkan kerusakan otak dan akhirnya berujung pada kematian akibat tenggelam.
Berapa Banyak Air yang Dapat Memicu Tenggelam?
Tidak dibutuhkan banyak air untuk menyebabkan seseorang tenggelam. Setiap tahun, orang bisa tenggelam di bak mandi, danau dangkal, bahkan genangan air kecil. Jumlah cairan yang dibutuhkan untuk membuat paru-paru berhenti bekerja bervariasi tergantung pada:
- usia
- berat badan
- kondisi kesehatan pernapasan
Beberapa studi menunjukkan, seseorang bisa tenggelam hanya dengan 1 mililiter cairan untuk setiap kilogram berat badannya. Artinya, seseorang dengan berat sekitar 63,5 kilogram (140 pon) bisa tenggelam hanya setelah menghirup sekitar seperempat gelas air.
Seseorang juga bisa tenggelam di darat beberapa jam setelah menghirup air dalam insiden nyaris tenggelam. Kondisi ini dikenal sebagai tenggelam sekunder (secondary drowning).
Ada juga istilah tenggelam kering (dry drowning), yaitu tenggelam yang terjadi kurang dari satu jam setelah seseorang menghirup air. Namun, komunitas medis kini mulai menghindari penggunaan istilah ini karena dianggap membingungkan.
Tahapan Tenggelam
Tenggelam terjadi dengan sangat cepat, namun berlangsung dalam beberapa tahapan. Proses ini bisa memakan waktu antara 10 hingga 12 menit sebelum menyebabkan kematian. Pada anak-anak, proses tenggelam bisa terjadi jauh lebih cepat.
Berikut adalah tahapan-tahapan saat seseorang mengalami tenggelam:
- Beberapa detik pertama setelah air terhirup, tubuh berada dalam kondisi fight or flight (melawan atau lari) karena berusaha keras untuk bernapas.
- Saluran napas mulai menutup secara refleks untuk mencegah lebih banyak air masuk ke paru-paru. Pada tahap ini, orang yang tenggelam akan menahan napas secara tidak sadar. Proses ini bisa berlangsung hingga 2 menit, sampai akhirnya kehilangan kesadaran.
- Orang tersebut menjadi tidak sadar. Pada tahap ini, mereka masih bisa diselamatkan melalui tindakan resusitasi dan memiliki peluang untuk pulih. Pernapasan berhenti dan detak jantung melambat. Fase ini dapat berlangsung selama beberapa menit.
- Tubuh memasuki fase yang disebut kejang hipoksia. Kondisi ini bisa tampak seperti kejang. Tanpa suplai oksigen, tubuh mulai membiru dan dapat bergerak tak terkendali.
- Otak, jantung, dan paru-paru mencapai kondisi yang tidak dapat dipulihkan. Tahap akhir dari tenggelam ini disebut hipoksia serebral, yang kemudian diikuti oleh kematian secara klinis.
(suc/kna)