Pengisi suara ternama asal Amerika, James Carter Cathcart, meninggal dunia di usia 71 tahun. Cathcart mulai populer saat suaranya menjadi berbagai karakter dalam versi bahasa Inggris dari serial anime Pokemon.
Ia mengisi suara Gary Oak, rival dari tokoh utama Ash Ketchum, sejak episode pertama, dan kemudian mengambil alih peran beberapa karakter ikonik lain dalam seri tersebut, termasuk Profesor Oak serta anggota Team Rocket, James dan Meowth.
Kabar duka ini diumumkan oleh istrinya, Martha Jacobi, melalui Facebook. Menurut Jacobi, Cathcart meninggal pada Selasa pagi (8/7/2025) di sebuah rumah sakit New York.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemakaman Cathcart dijadwalkan berlangsung pada Agustus.
"Terima kasih kepada semua penggemar Jimmy selama bertahun-tahun! Memberikan kebahagiaan kepada kalian adalah alasan mengapa ia bekerja keras dalam keahliannya. Ketahuilah betapa ia sangat menghargai kalian!" tulis Jacobi, dikutip dari CNA.
Penyebab kematian Cathcart belum diumumkan.
Namun, sebelumnya ia dilaporkan memilih pensiun pada 2023 setelah didiagnosis kanker tenggorokan.
Kepergiannya terjadi kira-kira setahun setelah meninggalnya Rachael Lillis, pengisi suara asli karakter Misty dan Jessie dalam Pokemon.
Menyoal Kanker Tenggorokan
Dikutip dari WebMD, kanker tenggorokan adalah tumor ganas yang tumbuh di tenggorokan atau laring seseorang. Tenggorokan yakni saluran berotot yang dimulai di belakang hidung dan berakhir di leher. Kotak suara (laring) terletak tepat di bawah tenggorokan, terbuat dari tulang rawan, dan berisi pita suara yang memungkinkan seseorang berbicara.
Sekitar setengah dari kanker tenggorokan terjadi di tenggorokan itu sendiri, sementara sebagian kasus lainnya dimulai di kotak suara. Biasanya, kanker di tenggorokan berasal dari sel-sel pipih yang membentuk lapisan dalam tenggorokan.
Penyakit ini cenderung tumbuh dengan cepat, sehingga diagnosis dan pengobatan dini memberi peluang terbaik untuk sembuh. l
Kanker tenggorokan memiliki lima stadium seperti berikut:
- Stadium 0: Terdapat sel-sel abnormal di tenggorokan yang mungkin menjadi kanker. Stadium ini juga disebut carcinoma in situ.
- Stadium I: Kanker masih sangat awal, berukuran 2 sentimeter atau kurang dan hanya terbatas pada tenggorokan.
- Stadium II: Tumor berukuran 2-4 sentimeter dan belum menyebar ke kelenjar getah bening. Pita suara masih bergerak normal.
- Stadium III: Tumor lebih besar dari 4 sentimeter atau telah menyebar ke kelenjar getah bening terdekat. Pita suara mungkin tidak bergerak, atau kanker mungkin menyebar ke bagian lain dari tenggorokan.
- Stadium IV: Tumor bisa berukuran berapa pun, tetapi sudah menyebar ke tempat lain, termasuk: Leher, trakea, kelenjar tiroid, kerongkongan, rahang, mulut, atau bagian lain.
Kanker tenggorokan bisa ditemukan pada stadium mana pun saat pertama kali terdiagnosis. Banyak kasus baru terdeteksi setelah kanker menyebar ke satu atau lebih kelenjar getah bening terdekat. Kanker tenggorokan stadium III dan IV lebih sulit diobati dan lebih mungkin kambuh setelah pengobatan.
Salah satu tantangan dalam dunia medis adalah banyaknya penyakit yang memiliki gejala mirip dengan keluhan kanker tenggorokan. Sakit tenggorokan atau batuk biasa umumnya bukan masalah besar dan sering sembuh sendiri.
Namun terkadang, gejala-gejala tersebut bisa menjadi tanda penyakit yang lebih serius, seperti kanker tenggorokan.
Gejala kanker tenggorokan meliputi:
- Perubahan suara seperti serak, suara pecah, atau kesulitan berbicara jelas
- Kesulitan menelan, mengunyah, atau bernapas
- Merasa seperti ada yang tersangkut di tenggorokan
- Sakit tenggorokan, batuk (mungkin berdarah), atau sakit telinga yang tidak kunjung hilang
- Sakit kepala
- Nyeri di telinga atau leher
- Benjolan di leher atau nyeri yang tidak hilang
- Penurunan berat badan tanpa sebab
- Kekakuan pada rahang
- Perdarahan di mulut atau tenggorokan
- Gigi goyang
- Napas bau
- Luka di mulut atau tenggorokan yang tidak sembuh
Biasanya, kanker tenggorokan tidak terlihat jelas atau sulit dikenali karena tumor cenderung kecil dan tersembunyi jauh di dalam tenggorokan. Hanya sekitar 20 sampai 30 persen pengidap kanker tenggorokan yang bisa melihat ada perubahan secara kasatmata.
Jika terlihat, mungkin akan tampak:
- Satu sisi tenggorokan terlihat berbeda dari sisi lainnya
- Adanya bercak merah atau putih di tenggorokan
- Pembengkakan
Dalam kebanyakan kasus, dokter akan menggunakan endoskop untuk melihat kanker tenggorokan. Ini adalah selang fleksibel dengan kamera yang dimasukkan melalui hidung atau mulut ke dalam tenggorokan. Kanker akan tampak seperti massa atau benjolan di salah satu sisi tenggorokan.
(naf/kna)











































