Selama bertahun-tahun, aturan terkait konsumsi telur harian masih belum ada yang konsisten. Beberapa studi menunjukkan sarapan dengan telur bisa berbahaya bagi kesehatan.
Namun, studi lainnya justru mendukung sarapan dengan telur sebagai sumber protein dan nutrisi lain yang sangat baik untuk tubuh.
Sebuah studi baru yang dipublikasikan di The American Journal of Clinical Nutrition memperkuat bukti mengonsumsi telur sangat baik untuk tubuh. Penelitian ini mengamati pengaruh terpisah dari lemak jenuh dan kolesterol terhadap kadar lipoprotein densitas rendah atau low-density lipoprotein (LPL), atau kolesterol 'jahat' di dalam tubuh.
"Telur telah lama disalahgunakan oleh saran diet yang sudah ketinggalan zaman. Telur memang unik, tinggi kolesterol, ya. Tetapi, masih rendah lemak jenuh," terang ilmuwan olahraga Jonathan Buckley dari University of South Australia, dikutip dari ScienceAlert, Senin (28/7/2025).
"Namun, kadar kolesterolnya yang sering membuat orang mempertahankan perannya dalam pola makan sehat," sambungnya.
Dalam studi ini, peneliti memisahkan efek kolesterol dan lemak jenuh. Peneliti menemukan kolesterol tinggi dari telur, saat dikonsumsi sebagai bagian dari diet rendah lemak jenuh, sebenarnya tidak meningkatkan kadar kolesterol jahat.
Sebaliknya, lemak jenuhlah yang menjadi pemicu utama peningkatan kolesterol.
Simak Video "Video: Tanda-tanda Seseorang Alami Kolesterol Kambuh"
(sao/suc)