Diplomat ADP Disebut 'Burnout' soal Pekerjaan, Sempat Cari Layanan Kesehatan Mental

Devandra Abi Prasetyo - detikHealth
Selasa, 29 Jul 2025 18:21 WIB
Foto: Konferensi pers Polda Metro Jaya terkait Diplomat Kemlu ditemukan tewas dengan wajah terlilit lakban (Wildan N/detikcom)
Jakarta -

Kasus kematian diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) berinisial ADP (39) di kosan Menteng, Jakarta Pusat memasuki babak baru. Asosiasi Psikologi Forensik Himpunan Psikologi Indonesia atau Apsifor Himpsi menjawab pertanyaan 'burnout' di balik kematian sang diplomat.

"Almarhum pekerja kemanusiaan, memikul berbagai tanggung jawab, menjalankan tugas peran profesional sekaligus peran humanistik sebagai pelindung, pendengar, penyelamat bagi WNI yang terjebak dalam situasi krisis dan memastikan bahwa negara hadir bagi WNI yang di luar negeri," kata Ketua Umum Apsifor Nathanael Sumampouw dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Selasa (29/7/2025).

"Ini semua tentu menimbulkan dampak seperti kelelahan, kelelahan, kepedulian, terus menerus terpapar trauma, dinamika psikologis itu kami temukan di masa akhir kehidupannya," sambungnya.

Apsifor menambahkan sambil menemukan bukti bahwa ADP sempat mencari bantuan medis terkait kesehatan mental. Namun, ini dilakukan ADP lebih dari 10 tahun yang lalu.

"Kami menemukan pada almarhum, ada riwayat yang berupaya mengakses layanan kesehatan mental secara berani. Terakhir kali dari data yang dihimpun, kami melihat kurang lebih di tahun 2013," kata Nathanael.



Simak Video "Video Data WHO: 3 Juta Orang Tewas dalam 10 Terakhir karena Tenggelam"


(dpy/up)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork