Konten kreator Timothy Ronald menuai kontroversi lantaran menyebut aktivitas ngegym sebagai aktivitas 'goblok'. Ia juga menyebut orang yang rajin ngegym 'tidak mungkin sepintar itu'.
"Menurut gue, orang yang suka nge-gym, yang sampai jadi banget badannya, itu enggak mungkin sepinter itu," ujar Timothy dalam video yang beredar luas.
Timothy berargumen, ngegym bukan aktivitas yang menarik bagi orang pintar. Menurutnya, orang pintar butuh short time period yang tidak ditemukan di aktivitas ngegym.
"Bukan secara kesehatan ya secara mental. Orang pintar itu nggak suka pasti. Lu kayak ngebentot doang kan, lu cuma maksa. Itu otaknya kosong," katanya.
Dari narasi yang disampaikan, Timothy memaknai aktivitas ngegym sebagai jenis olahraga yang spesifik untuk pembentukan otot. Jenis olahraga seperti ini memang umum dilakukan di gym atau gimnasium, dengan bantuan berbagai alat penunjang untuk latihan beban.
Namun sebenarnya, apa iya ngegym hanya dimaknai sebagai angkat beban? Ketua Umum Forum Bahasa Media Massa Pusat periode 2025-2028 Uksu Suhardi mengatakan makna istilah 'nge-gym' tidak terbatas pada aktivitas angkat beban atau pembentukan otot semata.
"Nge-gym ya semestinya pergi ke gym untuk melakukan kegiatan olahraga. Tujuan olahraga itu tentu untuk kesehatan dan kebugaran, yang dilakukan dengan alat-alat tertentu yang tersedia di gymnasium," ujar Uksu saat dihubungi, Sabtu (2/8/2025).
"Ya, bukan cuma angkat beban. Kan, ada sepeda statis dan treadmill, misalnya. Juga kadang kolam renang," lanjutnya.
Sementara itu, Timothy dalam argumennya membandingkan ngegym dengan lari. Menurutnya, lari lebih membutuhkan otak dibanding ngegym.
"Lari tuh masih ada otaknya," kata Timothy.
(suc/up)