6 Kelompok Orang yang Disarankan Batasi Matcha Demi Kesehatan

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Jumat, 22 Agu 2025 07:01 WIB
Ilustrasi (Foto: Getty Images/Arx0nt)
Jakarta -

Matcha merupakan salah satu minuman yang banyak disukai orang. Ini populer karena kandungan antioksidannya yang tinggi, sifat penambah energi alaminya, dan mendukung metabolisme.

Namun, ternyata tidak semua orang bisa mengonsumsi matcha ini. Ahli gizi Do Thi Lan dari Departemen Nutrisi di Rumah Sakit Umum Tam Anh di Hanoi, Vietnam, mencatat bahwa beberapa orang harus berhati-hati sebelum mengonsumsi matcha.

Dikutip dari VNExpress, berikut kelompok yang disarankan membatasi konsumsi matcha.

1. Orang dengan Penyakit Jantung

Matcha mengandung kadar kafein yang tinggi, yang bisa melebihi jumlah yang terkandung dalam secangkir kopi. Bagi orang dengan kondisi jantung, seperti tekanan darah tinggi, aritmia, atau penyakit arteri koroner, kafein dapat memicu peningkatan detak jantung, palpitasi, atau lonjakan tekanan darah secara tiba-tiba.

Orang dengan kondisi ini sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan saran tentang alternatif bebas kafein, seperti teh herbal.

2. Orang dengan Gangguan Kecemasan dan Insomnia

Kafein yang ada di dalam matcha merangsang sistem saraf pusat. Orang dengan insomnia kronis atau gangguan kecemasan mungkin mendapati matcha memperparah gejala mereka.

Bagi mereka yang sensitif terhadap kafein, sebaiknya hindari minum matcha di malam hari atau tidak memasukkannya dalam pola makan.

3. Orang dengan Mengonsumsi Pengencer Darah

Seperti teh hijau lainnya, matcha kaya akan vitamin K, yang dapat mengganggu efektivitas obat pengencer darah, seperti warfarin. Peningkatan asupan vitamin K secara tiba-tiba dapat mengurangi efektivitas obat-obatan ini, meningkatkan risiko pembentukan gumpalan darah, dan berpotensi menyebabkan komplikasi serius, seperti stroke atau serangan jantung.

Pasien yang mengonsumsi pengencer darah harus menjaga asupan vitamin K yang konsisten dan berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi matcha.



Simak Video "Video: Tingginya Angka Kematian Penyakit Jantung Rematik, Kalahkan Malaria"


(sao/kna)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork