Seorang pasien mati otak di China menjalani operasi transplantasi paru-paru babi yang sudah direkayasa secara genetika. Ini menjadi yang pertama kali di dunia setelah sebelumnya ilmuwan mencoba mentransplantasikan ginjal dan jantung babi ke manusia.
Menurut laporan studi yang dipublikasikan dari First Affiliated Guangzhou Medical University Hospital China, paru-paru tersebut berfungsi selama sembilan hari. Menurut ahli, ini menjadi salah satu harapan xenotransplantasi (donor organ hewan ke manusia) di masa depan.
Risiko infeksi dan penolakan organ sangat besar dalam kasus xenotransplantasi. Pasien harus mendapat beberapa obat untuk mengurangi risiko infeksi dan penolakan. Paru-paru babi yang dimasukkan dalam tubuh pasien 39 tahun itu juga telah melalui enam kali penyuntingan gen dan babi juga dipelihara di lingkungan yang sangat bersih dan terkendali sepanjang hidup.
Dalam studi, peneliti menyebut tidak ada tanda penolakan langsung muncul pasca operasi, tapi masalah muncul sehari kemudian. Pembengkakan luas terjadi di seluruh tubuh pasien akibat penumpukan cairan pada jaringan, kemungkinan karena masalah aliran darah.
Atas permintaan keluarga, akhirnya percobaan ini dihentikan.
"Walaupun studi ini menunjukkan kelayakan xenotransplantasi paru-paru babi ke manusia, masih ada tantangan besar terkait penolakan organ dan infeksi," tulis para peneliti dikutip dari CNN, Selasa (26/8/2025).
Peneliti menuturkan penelitian lebih lanjut perlu dilakukan sebelum prosedur ini bisa diulang secara klinis.
(avk/kna)