Kenapa Gas Air Mata Bikin Perih? Ini Kandungan dan Cara Efektif Mengurangi Efeknya

Elmy Tasya Khairally - detikHealth
Jumat, 29 Agu 2025 13:06 WIB
Foto: Ilustrasi gas air mata (Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta -

Gas air mata kerap digunakan sebagai alat pengendali massa karena efeknya yang mampu membuat mata perih. Sensasi ini muncul bukan tanpa sebab, melainkan adanya kandungan senyawa kimia tertentu di dalamnya.

Meski tidak permanen, paparan gas air mata bisa sangat mengganggu dan menimbulkan rasa tidak nyaman. Apa sebenarnya penyebab mata perih dari gas air mata? Adakah cara efektif untuk mengurangi efeknya?

Penyebab Mata Perih Kena Gas Air Mata

Menurut spesialis penyakit dalam dr Aru Ariadno, SpPD-KGEH, terdapat berbagai kandungan senyawa kimia iritan dalam gas air mata. Kandungan ini dirancang untuk mengganggu mata, kulit, dan sistem pernapasan untuk sementara waktu.

Adapun beberapa zat yang umum digunakan di antaranya chlorobenzylidene malononitrile (CS), chloroacetophenone (CN), chloropicrin (PS), bromobenzylcyanide (CA), hingga dibenzoxapine (CR).

"Ada juga yang menggunakan senyawa berbasis capsaicin alami atau sintetis dari semprotan merica. Jadi ini yg menyebabkan iritasi pada manusia," ucapnya saat dihubungi detikcom, Jumat (29/8/2025).

Efek dari gas air mata sendiri tidak langsung bereaksi dengan permukaan mata. Gas air mata akan memberi efeknya sesaat setelah terhirup dan bereaksi pada kelenjar air mata.

"Efeknya akan terasa setelah terhirup, bukan langsung di permukaan mata saja. Setelah terhirup, baru bereaksi pada kelenjar air mata jadi terasa pedih hingga mata berair," kata praktisi kesehatan dari Perhimpunan Dokter Emergency Indonesia, dr Wisnu Pramudito D Pusponegoro, SpB, beberapa waktu lalu.

Cara Efektif Mengurangi Efek Gas Air Mata

Banyak yang menggunakan pasta gigi untuk menangkal efek dari gas air mata. Namun, pakar kimia Fakultas Matematika dan Ilmi Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada, Dra Ani Setyopratiwi, M.Si, mengatakan, penggunaan ini kurang efektif.

"Semua pasta gigi khususnya pasta gigi yang baru bisa digunakan karena larutannya masih homogen. Kalau sudah lama dan tercampur air, larutannya cenderung pecah dan berair sehingga emulsinya sudah rusak dan kurang efektif," papar Ani.




(elk/up)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork