"Kehidupan berharga yang telah lama kami nantikan akhirnya tiba," tulisnya di Instagram pribadinya, dikutip Selasa (9/9/2025).
ChoA mengungkapkan bahwa dua tahun lalu ia didiagnosis kanker dan diberi tahu oleh beberapa rumah sakit universitas bahwa kehamilan tidak mungkin terjadi. Karena tidak mau putus asa, ia menjalani operasi dan perawatan kesuburan. Akhirnya, ia berhasil melalui fertilisasi in vitro.
"Beberapa rumah sakit universitas mengatakan saya tidak akan bisa memiliki anak, tetapi saya tidak pernah menyerah. Saya bertemu dengan rumah sakit dan para profesor yang menjaga kesuburan saya, menyelesaikan operasi kanker dengan selamat, dan pulih," kenang dia.
Setelah beberapa kali gagal mencoba konsepsi alami, ChoA memutuskan mencoba bayi tabung dan berhasil di percobaan pertamanya. Karena tidak adanya serviks dan risiko kelahiran prematur, dia menstransfer hanya satu embrio.
Bak keajaiban, embrionya membelah dan menjadi kembar identik, kemungkinan yang menurutnya hanya satu persen.
"Awalnya saya khawatir, tetapi sekarang saya hanya berpikir agar bisa melahirkan dengan sehat," ucap dia.
Simak Video "Video: Kasus Kanker Serviks di RI Capai 36 Ribu per Tahun "
(kna/kna)