Kasus gagal ginjal stadium lanjut kini tak hanya menyerang kelompok usia lanjut, tetapi juga semakin banyak ditemukan pada orang usia muda. Salah satunya dialami wanita usia 18 tahun, Mutya Dewi Fitria di Sumedang dengan riwayat genetik hipertensi dan memiliki kebiasaan minum minuman manis.
"Awalnya aku tuh sakit mual muntah, aku kira demam biasa, tapi pas malam makin parah ditambah dari pinggang sampai bawah itu sakit pegal nggak karuan, terus langsung aku dibawa ke puskesmas dan harus dirawat," tuturnya kepada detikcom, pasca videonya viral di TikTok.
"Dirawat 3 hari nggak kunjung turun tekanan darahnya, makanya aku dirujuk ke rumah sakit buat cek laboratorium. Setelah setiap bulan dicek, baru aku ketahuan gagal ginjal stadium 5 dan harus cuci darah di usia 18 menuju 19 tahun," lanjutnya.
Menurut spesialis penyakit dalam, dr Aru Ariadno, SpPD, kondisi ini erat kaitannya dengan peran ginjal sebagai pengatur tekanan darah.
"Ginjal adalah salah satu regulator tekanan darah. Bila fungsi ginjal terganggu, pengaturannya menjadi rusak sehingga memicu hipertensi. Sebaliknya, tekanan darah tinggi juga bisa merusak ginjal. Jadi seperti lingkaran setan," beber dr Aru.
dr Aru menjelaskan, hipertensi bukan hanya dipengaruhi faktor genetik, tetapi juga sangat terkait dengan pola hidup sehari-hari. Faktor-faktor yang mempercepat kerusakan ginjal antara lain:
- Pola makan tidak sehat, termasuk diet tinggi garam atau natrium
- Obesitas
- Diabetes
- Kurang olahraga
- Stres berkepanjangan
"Kalau faktor-faktor ini menumpuk, risiko gagal ginjal di usia muda akan semakin tinggi," kata dr Aru.
Simak Video "Video: Kebiasaan yang Picu Gagal Ginjal di Usia Muda"
(naf/kna)