7 Perubahan Pada Tubuh yang Menjadi 'Sinyal' Tanda Awal Diabetes

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Jumat, 10 Okt 2025 16:06 WIB
Ilustrasi (Foto: Getty Images/Suriyawut Suriya)
Jakarta -

Menurut data International Diabetes Federation tahun 2024, diperkirakan ada 89 juta orang dewasa di India yang mengidap diabetes tipe 2. Perjalanan menuju diabetes tidak terjadi dalam semalam. Jauh sebelum diagnosis ditegakkan, tubuh sebenarnya sudah memberikan sinyal, perubahan kecil yang sering diabaikan atau disalahartikan sebagai kelelahan, penuaan, atau stres.

Padahal, tanda-tanda halus ini bisa menjadi penyelamat jika dikenali lebih awal. Memahaminya membantu seseorang mengendalikan kadar gula sebelum benar-benar tak terkendali. Dikutip dari Times of India, berikut penjelasannya.

1. Perubahan Berat Badan Tanpa Alasan Jelas

Kenaikan atau penurunan berat badan secara tiba-tiba dapat menandakan gangguan metabolik. Pada sebagian orang, kadar insulin yang tinggi memicu penumpukan lemak terutama di perut.

Sementara pada yang lain, tubuh mulai memecah otot sebagai sumber energi karena glukosa tidak digunakan dengan benar. Perubahan komposisi tubuh tanpa sebab jelas bisa menjadi tanda awal ketidakseimbangan gula darah.

2. Penggelapan Kulit di Leher atau Ketiak

Munculnya area kulit yang lebih gelap dan bertekstur lembut di leher, ketiak, atau selangkangan bukan hanya masalah kosmetik.

Kondisi ini dikenal sebagai acanthosis nigricans dan sering menandakan kadar insulin yang terlalu tinggi. Kulit seolah memberi sinyal bahwa tubuh sedang kesulitan mengatur kadar gula darah.

3. Haus Terus-Menerus dan Sering Buang Air Kecil

Saat kadar gula darah meningkat, ginjal bekerja lebih keras untuk membuang kelebihan glukosa. Akibatnya, seseorang menjadi lebih sering buang air kecil dan merasa haus tak kunjung reda.

Banyak yang mengira ini akibat cuaca panas atau dehidrasi, padahal tubuh sedang memberi tanda bahwa keseimbangan gula terganggu.

4. Kaki Bengkak yang Tak Kunjung Hilang

Pembengkakan di pergelangan atau telapak kaki bisa menjadi peringatan dini. Fluktuasi kadar gula dapat memengaruhi sirkulasi dan fungsi ginjal, menyebabkan penumpukan cairan.

Dalam jangka panjang, kadar gula tinggi juga dapat merusak pembuluh darah sehingga aliran darah melambat. Bengkak biasanya semakin parah di sore hari atau setelah duduk lama.




(suc/suc)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork