Skandal Obat Batuk Beracun India, Produksi Dilakukan di Tempat Penuh Sampah

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Sabtu, 11 Okt 2025 19:08 WIB
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/simarik)
Jakarta -

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyuarakan keprihatinan mendalam atas adanya celah dalam regulasi keamanan obat di India menyusul kematian sedikitnya 20 anak akibat sirup obat batuk yang terkontaminasi.

Diberitakan BBC, kematian yang dilaporkan di negara bagian Madhya Pradesh dan Rajasthan ini terkait dengan tiga merek sirup batuk yang ditemukan mengandung dietilen glikol (DEG), zat beracun yang umum ditemukan dalam pelarut industri. WHO memperingatkan bahwa obat-obatan berbahaya ini berpotensi mencapai negara lain melalui saluran distribusi yang tidak teregulasi.

Tragedi ini membuat pihak berwenang India bergerak cepat. Pemilik perusahaan farmasi di balik sirup yang terkontaminasi telah ditangkap, produksi dihentikan, dan penyelidikan diluncurkan.

Inspeksi Departemen Pengendalian Obat Tamil Nadu terhadap Sresan Pharmaceuticals, salah satu produsen yang terlibat, menemukan 364 pelanggaran aturan manufaktur. Sebanyak 39 pelanggaran di antaranya dikategorikan "sangat serius".

Laporan tersebut mengungkap kondisi yang sangat mengkhawatirkan:

  • Staf yang kurang berkualitas.
  • Penggunaan air dan peralatan yang di bawah standar.
  • Tidak adanya pengendalian hama.
  • Pembuangan limbah tanpa pemurnian.
  • Air untuk produksi obat disimpan secara tidak higienis.
  • Produk jadi disimpan dengan cara yang sangat tidak higienis.



Simak Video "Video: Gejala Trauma yang Ditemukan pada Anak-anak Gaza Pasca-perang"


(kna/kna)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork