Badan Gizi Nasional (BGN) menanggapi laporan dugaan keracunan makan bergizi gratis yang menimpa sejumlah siswa SMAN 1 Yogyakarta. Laporan tersebut mencuat setelah ratusan siswa mengeluhkan sakit perut pada Kamis dini hari (16/10).
Kepala SMAN 1 Yogyakarta, Ngadiya, menyampaikan pihak sekolah baru mengetahui kejadian itu pada Kamis pagi. Menyusul laporan yang masuk, sekolah langsung menyebarkan kuesioner kepada seluruh siswa untuk memantau kondisi mereka.
Dari hasil kuesioner, tercatat 426 dari total 972 siswa mengaku mengalami diare antara pukul 01.00 hingga 03.00 WIB. Pada hari yang sama, ada 32 siswa tidak masuk sekolah, penyebab ketidakhadiran mereka belum dapat dipastikan.
Meski ratusan siswa melaporkan gejala tersebut, kegiatan belajar mengajar tetap berlangsung seperti biasa. "Tidak ada siswa yang harus dilarikan ke fasilitas kesehatan atau dipulangkan lebih awal. Proses belajar tetap berjalan normal," ujar Ngadiya.
Tim Gabungan Lakukan Penelusuran
Usai menerima laporan, tim gabungan dari BGN, Dinas Kesehatan Provinsi DIY, dan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta langsung turun ke lokasi. Mereka mengambil sampel makanan untuk diuji di laboratorium dan menelusuri kemungkinan sumber penyebabnya.
"Kami menelusuri secara cermat asal dugaan kontaminasi. Kami juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang sambil menunggu hasil uji laboratorium resmi," kata Kepala Kantor Pemenuhan Gizi (KPPG) Sleman, Harsono.
(naf/kna)