Mikroplastik, partikel plastik berukuran sangat kecil, telah menjadi salah satu ancaman lingkungan terbesar di dunia dalam beberapa dekade terakhir.
Temuan terbaru oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang mengungkapkan bahwa hujan di Jakarta mengandung mikroplastik menyoroti pentingnya pemahaman lebih dalam tentang masalah ini, terutama terkait dengan dampaknya terhadap kesehatan manusia.
Mikroplastik adalah partikel plastik yang berukuran lebih kecil dari 5 milimeter, bahkan ada yang lebih kecil dari ukuran butiran pasir. Mikroplastik ini berasal dari pecahan plastik yang lebih besar, seperti botol atau kantong plastik, yang terurai selama bertahun-tahun di alam.
Sementara dampak lingkungan dari mikroplastik sudah lama menjadi perhatian, dampak kesehatan manusia baru mulai mendapat perhatian yang serius. Penelitian menunjukkan bahwa mikroplastik dapat memasuki tubuh manusia melalui berbagai saluran, baik melalui konsumsi makanan dan air yang tercemar mikroplastik, maupun melalui inhalasi partikel kecil yang ada di udara.
Berikut daftar organ tubuh manusia yang 'tercemar' mikroplastik.
1. Otak
Temuan mengejutkan datang dari penelitian tahun 2025 di Toxicology and Environmental Health berjudul Bioaccumulation of microplastics in decedent human brains," Toxicology and Environmental Health yang menemukan partikel mikro dan nanoplastik dalam jaringan otak manusia post-mortem (setelah meninggal).
Penelitian tersebut menganalisis sampel otak, hati, ginjal, tiroid, dan paru-paru dari beberapa individu di Amerika Serikat dan menemukan bahwa otak memiliki konsentrasi mikroplastik 7 hingga 30 kali lebih tinggi dibanding organ lain.
Partikel berukuran nano bahkan diduga mampu menembus blood-brain barrier, lapisan pelindung yang biasanya melindungi otak dari zat berbahaya. Akibatnya, mikroplastik berpotensi menyebabkan peradangan saraf (neuroinflamasi) dan stres oksidatif, yang dapat berkontribusi terhadap penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson.
2. Jantung dan pembuluh darah
Di tahun 2024, sebuah penelitian yang dimuat di jurnal New England Journal of Medicine dan dilaporkan oleh The Guardian menemukan mikroplastik dalam jaringan jantung manusia yang diambil saat operasi bypass.
Selain itu, penelitian di Italia yang dimuat di The New England Journal of Medicine (NEJM, 2024) menemukan mikroplastik dalam plak arteri pasien penyakit jantung koroner.
Pasien yang memiliki partikel plastik dalam arteri mereka memiliki risiko dua kali lipat lebih tinggi mengalami stroke, serangan jantung, atau kematian dalam 3 tahun dibanding pasien tanpa partikel plastik.
(kna/kna)