Peneliti mengungkapkan ada beberapa tanda yang bisa dilihat dari pasangan yang psikopat. Ilmuwan di New York mengatakan orang-orang seperti ini suka menggunakan sentuhan untuk memanipulasi pasangan.
Dalam studi yang dilakukan, peneliti mengingatkan sentuhan dapat meningkatkan rasa kepemilikan terhadap suatu objek. Sentuhan juga menumbuhkan kepatuhan dari pihak yang lemah.
Artinya, ketika pasangan mencoba memeluk saat bertengkar, bisa jadi mereka sedang berusaha menegaskan dominasinya. Ini biasanya dilakukan dengan memegang lengan, bahu, kepala belakang, atau tangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak semua bentuk sentuhan bermaksud baik. Tidak semua pelukan itu tidak berbahaya. Sentuhan bisa saja digunakan demi kepentingan sendiri, dengan mengorbankan pasangan," ungkap penulis studi dari Departemen Psikologi Universitas Binghamton, Profesir Richard Mattson, dikutip dari Daily Mail, Kamis (23/10/2025).
Tim peneliti menjelaskan sentuhan memang salah satu cara utama manusia mengekspresikan cinta, tapi tidak selalu dirasakan secara positif atau dilakukan dengan niat baik oleh semua orang. Semua itu dapat berubah menjadi bentuk sentuhan negatif, tergantung pada orang dan situasinya. Ini bisa digunakan sebagai alat manipulasi atau kontrol.
Dalam studi ini, peneliti merekrut 500 mahasiswa, semuanya berusia di atas 18 tahun dan sedang menjalani hubungan romantis. Mereka diminta menjawab pertanyaan tentang kenyamanan mereka terhadap sentuhan, sejauh mana mereka menghindari sentuhan karena rasa tidak nyaman, serta sejauh mana mereka menggunakan sentuhan dengan cara yang tidak menguntungkan bagi pasangan.
Peserta juga mengisi kuesioner untuk menilai sejauh mana mereka memiliki tiga sifat dalam 'Dark Triad', yaitu psikopati, narsisisme, dan machiavellianisme (manipulatif). Hasil studi menunjukkan baik pria maupun wanita dengan sifat Dark Triad stasiun berikutnya cenderung menggunakan sentuhan untuk memanipulasi pasangan, meskipun dengan perbedaan pola berdasarkan gender.
Pria yang cemas terhadap status hubungannya lebih mungkin menggunakan sentuhan koersif (memaksa, menekan) untuk mencari kepastian dari pasangannya.
"Bagi pria dengan kecemasan keterikatan tinggi, penggunaan sentuhan koersif digunakan untuk mencari rasa aman atau perlindungan. Misalnya, mereka mungkin menegaskan diri secara fisik untuk mengingatkan diri sendiri akan hubungan dengan pasangannya saat merasa cemburu," ujar peneliti.
Sedangkan, wanita dengan sifat Dark Triad cenderung tidak nyaman disentuh, tetapi justru lebih sering menggunakan sentuhan sebagai alat manipulasi. Bagi mereka, sentuhan berfungsi sebagai cara untuk meningkatkan kekuasaan interpersonal, dengan kata lain, memastikan kendali dalam hubungan.
Menariknya, wanita dengan kecemasan keterikatan tinggi atau takut ditinggalkan menunjukkan penolakan lebih besar terhadap sentuhan.
"Temuan kami menegaskan pentingnya mempertimbangkan sifat kepribadian dan gaya keterikatan saat memahami bagaimana sentuhan dipersepsikan dan digunakan dalam hubungan romantis," tulis para peneliti.











































