Sebuah studi terbaru mengungkapkan aktivitas yang dapat membuat otak 'awet muda' dan mencegah pikun. Sebuah penelitian internasional yang melibatkan 13 negara menyebut itu adalah aktivitas kreatif.
Peneliti menemukan yang beraktivitas kreatif seperti mengikuti kelas tari, seni, pelajaran musik, atau hobi bermain gim memiliki dampak positif terhadap 'jam otak' buatan. Jam otak merupakan model pembelajaran mesin artificial intelligence (AI) yang dirancang khusus oleh ilmuwan untuk memperkirakan usia biologis berdasarkan hasil pemindaian atau pola aktivitas saraf.
Model ini membandingkan data neuroimaging, elektrofisiologis, atau biomolekuler seseorang dengan pola otak normal di berbagai rentang usia. Dengan alat ini, ilmuwan dapat memahami faktor-faktor yang membuat otak lebih tangguh atau justru menua lebih cepat.
"Kami ingin mengetahui apakah aktivitas kreatif tidak hanya menyenangkan dan bermanfaat secara emosional, tetapi juga baik bagi otak secara biologis," ujar peneliti utama sekaligus ahli saraf Carlos Coronel dan Agustin Ibanez dikutip dari Science Direct, Rabu (29/10/2025).
Peneliti mengumpulkan data dari hampir 1.400 orang dari berbagai negara. Sebagian dari mereka adalah penari tango, musisi, seniman visual, atau pemain gim berpengalaman. Sebagian lainnya adalah non-ahli yang memiliki usia, tingkat pendidikan, dan jenis kelamin yang sebanding, tapi tanpa pengalaman di bidang kreatif.
Aktivitas otak peserta direkam menggunakan magnetoencephalography (MEG) dan electroencephalography (EEG), untuk pengukuran secara real-time.
Lalu, model pembelajaran mesin dilatih untuk membuat 'jam otak' bagi setiap peserta. Alat ini akan memprediksi usia otak setiap peserta berdasarkan data mereka. Jika usia otak yang diprediksi lebih muda dari usia sebenarnya, itu berarti otak mereka menua lebih lambat.
Hasilnya, di semua bidang kreativitas, semuanya menunjukkan otak yang tampak lebih muda. Bahkan, hasilnya sangat konsisten.
(avk/kna)