Gejala Ringan yang Sering Dianggap Flu, Padahal Bisa Jadi Kanker Paru

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Jumat, 14 Nov 2025 17:04 WIB
Foto: Thinkstock
Jakarta -

Kanker paru masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi akibat kanker di dunia. Sering disebut sebagai silent killer, penyakit ini kerap tak menimbulkan gejala jelas pada tahap awal, bahkan banyak orang mengira hanya terkena flu biasa atau kelelahan.

Menurut Dr Lim Hong Liang, Konsultan Onkologi Medis Ahli Kanker Paru dari Parkway Cancer Centre (PCC), kanker paru berkembang ketika sel-sel abnormal tumbuh tanpa kendali di jaringan paru dan dapat menyebar ke organ lain seperti otak, tulang, atau hati.

"Batuk berkepanjangan, sesak napas, atau nyeri dada sering dianggap sepele, padahal bisa menjadi tanda awal kanker paru," jelas Dr. Lim.

Ia menambahkan, deteksi dini melalui CT scan dosis rendah dapat membantu menemukan kanker sebelum gejala muncul, sehingga peluang kesembuhan lebih tinggi. "Semakin cepat kanker ditemukan, semakin besar kemungkinan diobati secara efektif," katanya.

Kebiasaan merokok masih menjadi penyebab utama kanker paru, termasuk paparan asap rokok pasif, polusi udara, hingga zat kimia industri. Tren baru seperti vape atau rokok elektrik juga bukan solusi aman.

"Vape tetap mengandung nikotin dan bahan kimia toksik yang berisiko merusak paru," ujar Dr Chin Tan Min, Konsultan Onkologi Medis PCC.




(kna/kna)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork