Soal Polemik 'Rahim Copot', POGI Wanti-wanti: Edukasi Jangan Bikin Bingung

Soal Polemik 'Rahim Copot', POGI Wanti-wanti: Edukasi Jangan Bikin Bingung

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Senin, 17 Nov 2025 16:46 WIB
Soal Polemik Rahim Copot, POGI Wanti-wanti: Edukasi Jangan Bikin Bingung
Foto: Getty Images/Kapook2981
Jakarta -

Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) ikut buka suara terkait polemik di balik viral cerita 'rahim copot' yang diungkap dokter sekaligus influencer kesehatan, dr Gia Pratama. Kisah ini menuai perdebatan di kalangan dokter dan publik, terutama setelah sejumlah obgyn menanggapinya dengan kesan menyindir hingga dinilai netizen membully sesama sejawat.

Ketua Umum POGI Prof Budi Wiweko, menegaskan penyampaian informasi medis di ruang publik memiliki pedoman yang jelas. Tenaga kesehatan, katanya, harus tetap mengutamakan etika dan profesionalisme, termasuk saat menjelaskan kasus-kasus sensitif di media sosial.

"Dalam memberikan informasi di media sosial, kita menjunjung tinggi aspek etik, profesionalisme, dan kompetensi. Edukasi harus bermanfaat bagi masyarakat," ujarnya kepada detikcom, Senin (17/11/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prof Budi menegaskan organisasi profesi dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sudah memiliki rambu-rambu yang harus dipatuhi dokter saat menyampaikan informasi kepada publik.

"Untuk menyampaikannya sudah ada koridor secara etik, sudah ada rambu-rambu yang disusun oleh IDI. Tinggal mengikuti saja," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Ia menambahkan POGI tidak berada di posisi membela salah satu pihak dalam keributan ini, baik dr Gia maupun para obgyn yang merespons. Fokus organisasi adalah memastikan informasi medis yang diberikan tidak menimbulkan salah tafsir.

"Tujuannya bukan menyalahkan atau menyerang siapa pun. Yang penting informasi yang disampaikan itu benar dan bisa mencegah komplikasi berbahaya, seperti inversio uteri akibat plasenta yang ditarik paksa," jelasnya.



POGI Ingatkan: Informasi Medis Harus Menenangkan, Bukan Memperkeruh

Di tengah derasnya diskusi publik, POGI menekankan perlunya dokter menjaga cara berkomunikasi agar masyarakat tidak justru semakin bingung.

"Tidak untuk menyalahkan, tidak untuk menjelekkan, tidak untuk buat bingung masyarakat. Yang jelas, bila ingin menyampaikan sesuatu di media sosial, sampaikan informasi yang bermanfaat," pungkasnya.

Halaman 3 dari 2


Simak Video "Video: POGI Ungkap Dokter Kandungan di RI Sudah Banyak, Tapi Tak Merata"
[Gambas:Video 20detik]
(naf/up)
Ribut Sesama Dokter soal Rahim Copot
13 Konten
Polemik kasus viral 'rahim copot' meluas. Tidak adanya dokumentasi formal dan ilmiah membuat sebagian dokter senior meragukan kasus tersebut, dan mengaitkannya dengan kondisi yang lebih mungkin terjadi: inversio uteri.

Berita Terkait