Mengakhiri polemik panas tentang 'rahim copot' di medsos, sosok dokter obstetri dan ginekologi (obgyn) yang mengaku menangani kasus tersebut angkat bicara. Ia membagikan cerita versinya, dengan pesan penting tentang pelajaran yang bisa dipetik.
"Untuk semua bumil periksakanlah kehamilan dan bersalinlah di fasilitas kesehatan yang baik," pesan Dr dr Christofani E, SpOG, SubspFER konsultan fertilitas yang mengaku 15 tahun lalu menangani kasus 'rahim copot' bersama dr Gia Pratama, dokter sekaligus influencer yang memviralkan kasus ini.
"Sehingga risiko komplikasi seperti pasien yang kami tangani tidak terjadi lagi pada semua ibu hamil," lanjutnya, dalam pesannya kepada detikcom, Selasa (18/11/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak mau memperkeruh kegaduhan, dr Christo memahami keraguan sejawat maupun publik terhadap kasus yang diceritakan dr Gia. Ia mengakui, kasus 'rahim copot' yang dimaksud merupakan kasus pertama dan terakhir yang ia tangani.
"Saya pun akan sama responsnya kalau mendengar berita seperti ini. Karena seperti yang saya sudah sampaikan pada kondisi normal tidak mungkin rahim bisa lepas sendiri. Kembali kondisi ini terjadi karena perlakuan dari sang paraji," tutur dr Christo.
Terkait tidak adanya laporan tentang kasus tersebut yang di-submit di jurnal ilmiah, dr Christo menyebut tinginya beban kerja di RSUD Slamet Garut, tempat praktiknya saat itu sebagai alasannya. Sebagai residen, ia mengaku tidak punya waktu untuk memikirkan hal tersebut dan hanya fokus menyelamatkan pasien.
"Kami residen bertugas di sana selama 2 minggu, bisa bekerja sampai lewat tengah malam setiap hari. Jam tidur bahkan makan harus curi-curi. Jadi jujur kami tidak sempat membuat paper untuk publikasi," katanya.
"Akan tetapi ada laporan yang dibuat untuk dokumentasi di RSUD Garut," pungkasnya.
Simak Video "Video: Viral Cuci Muka Pakai Air Garam, Aman Buat Kulit?"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)











































