Menurut dokter spesialis anak, dr Wisvici Yosua Samin, MSc, SpA, data yang beredar saat ini belum mencerminkan angka nasional secara resmi. Namun, berdasarkan insidensi yang tersedia, diperkirakan terdapat sekitar 4 hingga 5 kasus leukemia per 100 ribu anak sehat setiap tahun.
"Jadi data itu bukan data nasional, karena kita memang belum punya data nasional yang lengkap. Perkiraannya segitu," ujar dr Wisvici saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (22/11/2025).
Leukemia atau kanker darah menjadi jenis kanker yang paling banyak menyerang anak di Indonesia. Selain faktor lingkungan, beberapa anak juga memiliki pre-disposition syndrome, yaitu kondisi genetik yang membuat mereka lebih rentan terkena kanker sejak lahir.
"Ada anak-anak tertentu yang punya kerentanan genetik. Mereka sudah membawa gen tertentu, sehingga sel kanker sebenarnya sudah ada sejak dalam kandungan," jelasnya.
dr Wisvici menambahkan, deteksi dini sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan. Orang tua diimbau mewaspadai gejala seperti pucat berkepanjangan, mudah memar, nyeri tulang, demam berulang, serta penurunan aktivitas dan nafsu makan.
Simak Video "Video: Gejala Trauma yang Ditemukan pada Anak-anak Gaza Pasca-perang"
(suc/suc)