Peringatan Dermatolog, Sefatal Ini Efeknya Pakai Skincare Berkedok 'Putih Instan'

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Sabtu, 06 Des 2025 11:34 WIB
Foto: Getty Images/simarik
Jakarta -

Janji kulit putih instan yang ditawarkan produk skincare ilegal atau tidak berizin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyimpan bahaya tersembunyi yang bersifat permanen, bahkan mengancam nyawa.

Dokter spesialis kulit memperingatkan bahwa penggunaan krim yang mengandung bahan berbahaya seperti merkuri atau hidrokuinon dosis tinggi bukan hanya merusak kulit, tetapi juga organ vital di dalam tubuh.

"Kenapa kita concern sekali kan sama krim-krim yang tidak bertanggung jawab ini? Karena pertama, dia kan menawarkan hasil yang singkat, langsung putih," ujar dr Idrianti Idrus, SpDVE dalam temu media Regenesis, Jumat (5/12/2025).

Putih Instan karena Kerusakan

Menurut dr Idrianti, hasil putih instan tersebut bukan karena kulit sehat, melainkan akibat proses yang dipaksakan. Ini terjadi karena "over exfoliation" (pengelupasan berlebihan) yang menekan pigmen kulit sehingga tidak terjadi penggelapan (hiperpigmentasi).

Namun, efek jangka pendeknya sudah terlihat.

"Biasa itu jadi akan lebih iritasi, merah-merah, karena terjadi over exfoliation, seperti yang tadi hidrokuinon dan juga merkuri," jelasnya.

Selain iritasi, kulit yang 'putih' secara paksa tersebut justru akan memperlihatkan pembuluh darah yang nampak, yang pada akhirnya memicu jerawat berulang.

Ancaman Jangka Panjang: Flek Hingga Gagal Ginjal

Bahaya yang paling serius muncul dalam jangka panjang. Ketika pengguna menghentikan pemakaian krim ilegal, flek hitam akan muncul kembali dan menjadi lebih parah. Kondisi ini disebut okronosis.

Okronosis bukan sekadar flek biasa. Spesialis kulit dari Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin ini menjelaskan bahwa ochronosis bisa bersifat exogenous (di luar kulit) atau berkembang menjadi endogenous (di dalam tubuh).

"Jadi, kalau misalnya kamu pernah lihat lidah yang titik-titik hitam, itu ada. Dia sudah masuk ke dalam," ungkapnya, memperingatkan bahwa kerusakan sudah meresap secara sistemik.




(kna/kna)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork