Untuk menjawab kebutuhan tersebut, Rumah Sakit Jakarta memperkenalkan inovasi terbaru bernama Spinal Neuronavigation. Teknologi ini merupakan sebuah sistem GPS canggih untuk tubuh manusia, yang berfungsi membantu meningkatkan presisi dalam operasi tulang belakang,
Acara peluncuran alat Neuronavigasi ini digelar di Gedung Annex, Rumah Sakit Jakarta pada 11 Desember 2025. Kegiatan ini menghadirkan tiga dokter spesialis bedah saraf terbaik dari Rumah Sakit Jakarta.
Peran Neuronavigasi pada Kasus HNP dan Spinal Stenosis
Spesialis bedah saraf dr Dimas Rahman Setiawan, SpBS, MARS, FTB, FINSS membahas tantangan mikroskopis operasi tulang belakang. Secara mendetail, dr Dimas membahas teknologi Neuronavigation bekerja layaknya sistem GPS intraoperatif yang memetakan anatomi pasien secara real-time dalam tiga dimensi (3D).
"Teknologi ini memungkinkan dokter "melihat" struktur di balik tulang tanpa harus melakukan pembukaan otot yang lebar," jelasnya.
Teknologi tersebut membantu menentukan seberapa banyak tulang lamina yang harus diangkat (laminotomi) untuk membebaskan saraf tanpa mengganggu stabilitas tulang belakang. Dipaparkan juga mengenai drastisnya penurunan risiko cedera iatrogenic hingga pendarahan, karena instrumen bedah dapat dilacak pergerakannya di layar monitor dengan akurasi sub-milimeter
Peran Neuronavigasi pada Kasus Skoliosis
Sementara itu, spesialis bedah saraf Dr dr Wawan Mulyawan, SpBS, Subspes, N-TB, SpKP, FINSS, FINPS, AAK menyoroti prosedur bedah tulang belakang. Menurutnya, kompleksitas anatomi tulang belakang yang mengalami rotasi dan kelengkungan eksrem masih menjadi tantangan. Dalam situasi ini, penanda anatomi tradisional sering sulit diidentiifikasi, bahkan hilang.
Teknologi Neuronavgasi dalam pemasangan pedicle screw (sekrup tulang belakang) pada vertebra memungkinkan dokter menentukan jalur pemasangan sekrup dengan jauh lebih akurat. Sistem ini memastikan sekrup tetap berada di dalam pedicle (bagian tulang yang menjadi jembatan), sehingga menghindarkan risiko menembus kanal saraf, yang bisa berakibat kelumpuhan atau melukai pembuluh darah besar di sekitar aorta.
Teknologi Neuronavigasi pada Kasus Fraktur Tulang Belakang
Penanganan fraktur kompresi vertebra umumnya disbabkan oleh osteoporosis atau trauma. Hal ini diungkap oleh spesialis bedah saraf dr Danu Rolian, SpBS, FINSS, FINPS. Dr Danu membahas prosedur Kyphoplasty, teknik menyuntikkan semen tulang khusus untuk mengembalikan kekuatan, tinggi ruas tulang belakang yang remuk hingga menghilangkan nyeri.
Menurut dr Danu, meski Kyphoplasty adalah prosedur minimal invasif, risiko kebocoran semen (cement leakage) ke saluran saraf tetap ada jika dilakukan tanpa panduan visual yang akurat.
Teknologi neuronavigasi dapat meningkatkan akurasi jalur jarum dan memastikan jarum balloon kyphoplasty masuk tepat di tengah badan vertebra (corpus vertebrae) dari sisi kiri dan kanan secara simetris. Lebih lanjut penempatan balon yang presisi dapat mengembalikan ketinggian tulang belakang yang kolaps secara optimal, mencegah terjadinya kifosis (bungkuk) permanen di kemudian hari.
"Penerapan Spinal Neuronavigation bukan sekadar tren teknologi, melainkan komitmen Rumah Sakit Jakarta untuk menghadirkan standar keselamatan tertinggi bagi pasien (Patient Safety)," kata Ketua Yayasan Rumah Sakit Jakarta, Prof dr Budi Sampurna, SpF, SH, DFM, SpKP.
Simak Video "Video: Canggih! Hong Kong Kembangkan AI untuk Rekonstruksi Medis X-ray"
(elk/up)