Industri Farmasi Masuk Kampus, BPOM Dorong Hilirisasi Riset

Industri Farmasi Masuk Kampus, BPOM Dorong Hilirisasi Riset

Daffa Ghazan - detikHealth
Sabtu, 13 Des 2025 16:11 WIB
Industri Farmasi Masuk Kampus, BPOM Dorong Hilirisasi Riset
Kepala BPOM meninjau Pancasila Pharmaceutical Industry (Foto: Daffa/detikHealth)
Jakarta -

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bersama Universitas Pancasila meresmikan Pancasila Pharmaceutical Industry, sebuah fasilitas industri farmasi yang berada di bawah satu payung dengan Fakultas Farmasi Universitas Pancasila. Fasilitas ini diharapkan menjadi model integrasi antara pendidikan, riset, dan industri.

Kepala BPOM RI Taruna Ikrar menegaskan pihaknya mendorong hilirisasi riset perguruan tinggi melalui penguatan sinergi Academic-Business-Government (ABG) dalam ekosistem pendidikan tinggi dan industri kesehatan.

Taruna mengatakan, pendirian Pancasila Pharmaceutical Industry merupakan contoh konkret masuknya industri ke dalam kampus untuk mempercepat proses riset, pengembangan, hingga produksi obat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Inovasi dan pengembangan industri kesehatan nasional tidak dapat dipisahkan dari peran strategis dunia akademik. Kampus menjadi pusat riset dan pengembangan produk, dan pemerintah memastikan hasil riset," ujarnya, ditemui di Universitas Pancasila, Jakarta Selatan, Sabtu (13/12/2025).
Ia menambahkan, kehadiran Pancasila Pharmaceutical Industry mendorong penerapan konsep sinergi akademisi, bisnis, dan pemerintah (Academic-Business-Government/ABG). Melalui skema ini, riset dimulai dari kampus, kemudian dikembangkan bersama industri hingga siap diproduksi dan dimanfaatkan oleh masyarakat.

"Selama ini relasi yang kuat baru terbangun antara pemerintah dan akademik, serta pemerintah dan bisnis. Lewat model ini, BPOM berkolaborasi langsung dengan kampus," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Tak hanya itu, BPOM juga berkomitmen memberikan dukungan langsung kepada Universitas Pancasila, mulai dari asistensi teknis, pendampingan sertifikasi, hingga percepatan proses perizinan.

"BPOM akan mendampingi dari sisi regulasi dan sertifikasi. Ini adalah bentuk komitmen kami agar industri farmasi berbasis kampus dapat tumbuh dan berdaya saing," beber Taruna.

Kolaborasi ini diharapkan tidak hanya memperkuat kapasitas perguruan tinggi di bidang farmasi, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap pengembangan dan kemandirian industri obat nasional.




(dgh/suc)

Berita Terkait