Gejala SePeLe Mata Kering Jangan Disepelekan, Atasi dengan Insto Dry Eyes

Alfi Kholisdinuka - detikHealth
Sabtu, 20 Des 2025 09:30 WIB
Foto: Alfi Kholisdinuka
Jakarta - Pernah merasakan mata sepet, perih, dan lelah setelah seharian beraktivitas? Banyak orang menganggap kondisi ini wajar dan akan hilang dengan sendirinya. Padahal, tiga gejala yang sering dianggap SePeLe (SEpet, PErih, LElah) ini merupakan tanda umum mata kering yang berisiko tanpa disadari.

Hal ini biasanya dialami oleh para pekerja yang sehari-hari berkutat dengan aktivitas digital. Diffa Rezy (22) misalnya, sebagai seorang Copywriter, layar laptop dan smartphone menjadi alat kerja yang jarang absen digunakan. Ia menghabiskan waktu 8-9 jam di depan layar sehingga kerap mengganggu penglihatannya.

"Aku kerja sebagai Copywriter, kurang lebih 8-9 jam di depan laptop. Itu kadang memang bikin mata aku perih sih dan ganggu produktivitas juga," ujarnya kepada detikHealth baru-baru ini.

Diffa sadar bahwa kebiasaan menatap layar laptop terlalu lama ini dapat berisiko bagi kesehatan matanya. Namun, ia tak mengetahui bahwa membiarkan gejala mata kering itu juga sama berisikonya.

"Aku paling cuma cuci muka atau dikucek aja," katanya.

Sementara itu, gejala mata kering juga pernah dialami oleh Shalli Irda (22). Dia mengakui sebagai seorang Content Writer dengan rutinitas kerja shift malam membuat matanya mudah lelah. Terlebih faktor cuaca Jakarta akhir-akhir ini yang disertai angin kencang juga mengganggu penglihatannya.

"Aku biasa kerja shift malam dari jam 3 sampai jam 10. Itu kadang bikin mata aku capek, lelah, dan sepet. Karena kalau pulang malam sekarang itu di jalan anginnya kencang banget, mata aku cepet kering karena debu, jadi sering kelilipan," jelasnya.

Shalli mengaku sering membawa obat tetes mata INSTO untuk mengatasi keluhan tersebut. Hal itu diakuinya bisa melembapkan dan mengurangi rasa tidak nyaman di mata.

"Takutnya kalau dikucek infeksi, jadi aku sedia obat tetes INSTO," ungkapnya.

4 dari 10 Orang Alami Gangguan Mata Kering

Diketahui, berdasarkan data survei INSTO pada 710 responden usia 15 tahun ke atas, mata kering memang menjadi masalah kesehatan yang sangat signifikan di wilayah Jabodetabek dan Bandung, dengan prevalensi mencapai 41%. Artinya 4 dari 10 orang populasi produktif ini mengalami gangguan mata kering. Kondisi ini jadi sangat umum ditemukan di kawasan urban.

Namun, ada kesenjangan besar dalam aspek kesadaran, di mana jumlah penderita yang tidak menyadari kondisi mata kering (20%) hampir setara dengan mereka yang sudah sadar (21%). Fenomena ini menunjukkan bahwa hampir separuh dari yang mengalami mata kering tidak mampu mengenali gejala yang mereka alami, sehingga potensi risiko kerusakan mata jangka panjang akibat pembiaran kondisi ini menjadi cukup tinggi di masyarakat.

Selain itu, dalam hal penanganan, mayoritas responden belum menggunakan solusi yang tepat, bahkan pada kelompok yang sudah sadar, hanya 8% yang menggunakan tetes mata khusus untuk mata kering. Sisanya cenderung hanya menggunakan tetes mata reguler atau tidak melakukan pengobatan sama sekali.

Hal ini mengindikasikan perlunya edukasi yang lebih masif mengenai pentingnya diagnosis mandiri dan pemilihan produk tetes mata yang memiliki formula spesifik untuk mengatasi masalah mata kering secara efektif.

Tak heran, Dokter Spesialis Mata dari JEC Eye Hospitals and Clinics, Dr. Eka Octaviani Budiningtyas, SpM, mengatakan pasien yang datang karena mata kering jumlahnya sangat banyak. Sebagian besar pasien mata kering datang ketika kondisinya sudah cukup parah dan mereka tidak sadar bahwa mereka terkena mata kering, padahal gejala awal seperti mata terasa sepet, perih, dan lelah sudah muncul sejak lama.

"Jika mereka sadar gejalanya dan ditangani sejak awal, kondisi ini bisa dicegah agar tidak berkembang menjadi lebih berat. Jika seseorang mengalami gejala mata kering, maka dapat datang berkonsultasi dengan dokter spesialis mata. Hal ini dimaksudkan agar dapat dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap derajat, penyebab, dan tatalaksana mata kering apa yang sesuai," jelasnya.

Gejala Mata Kering yang Sering Diabaikan

Adapun gejala SePeLe bukan sekadar rasa tidak nyaman biasa. Ketiga gejala ini saling berkaitan dan menandakan bahwa mata Anda kekurangan pelumasan alami.

1. Sepet

Mata terasa berat, kaku, dan tidak segar. Sensasi ini sering muncul setelah menatap layar gadget terlalu lama atau berada di ruangan ber-AC.

2. Perih

Mata terasa seperti terbakar atau tertusuk, terutama saat berkedip. Rasa perih muncul akibat permukaan mata yang kering dan teriritasi.

3. Lelah

Mata cepat lelah meskipun aktivitas tidak terlalu berat. Kondisi ini bisa disertai pandangan kabur atau sulit fokus.

Jika gejala SePeLe sering Anda alami, bisa jadi itu adalah sinyal mata kering yang membutuhkan perhatian khusus.

Mata Kering Tidak Boleh Disepelekan

Mata kering terjadi ketika produksi air mata berkurang atau kualitasnya tidak optimal. Air mata berfungsi menjaga kelembapan, melindungi mata dari iritasi, dan membantu penglihatan tetap jelas. Bila mata kering dibiarkan:

  • Kenyamanan mata menurun
  • Aktivitas sehari-hari menjadi terganggu
  • Risiko iritasi dan infeksi mata bisa meningkat

Beberapa kebiasaan dan kondisi berikut dapat memicu mata kering:

  • Penggunaan gadget atau komputer dalam waktu lama
  • Jarang berkedip saat fokus bekerja
  • Paparan AC, polusi, atau asap
  • Kurang istirahat
  • Usia dan perubahan hormon

Cara Mengatasi Mata Kering

Mengutip saran medis dari berbagai literatur kesehatan internasional, berikut adalah langkah-langkah yang bisa diambil:

1. Tetes Air Mata Buatan (Artificial Tears)

Ini adalah langkah pertolongan pertama yang paling umum. Tetes mata khusus mata kering, seperti INSTO Dry Eyes, dapat bekerja sebagai pelumas untuk menggantikan cairan mata yang hilang dan memberikan kenyamanan instan.

2. Terapkan Aturan 20-20-20

Untuk mencegah kelelahan mata akibat layar digital, setiap 20 menit sekali, alihkan pandangan ke objek sejauh 20 kaki (sekitar 6 meter) selama 20 detik. Ini membantu otot mata rileks dan mendorong frekuensi berkedip yang normal.

3. Modifikasi Lingkungan

Gunakan humidifier (pelembap udara) jika Anda sering berada di ruangan ber-AC. Selain itu, hindari mengarahkan kipas angin atau ventilasi AC langsung ke arah wajah.

4. Kompres Hangat

Menempelkan kompres hangat pada kelopak mata selama beberapa menit dapat membantu membuka kelenjar minyak yang tersumbat, sehingga kualitas air mata menjadi lebih baik.

5. Konsumsi Nutrisi yang Tepat

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi asam lemak Omega-3 (seperti yang terdapat pada ikan salmon atau suplemen minyak ikan) dapat membantu mengurangi peradangan pada permukaan mata dan meningkatkan produksi air mata.

INSTO Dry Eyes, Solusi Mengatasi Gejala Mata Kering

Sebagai informasi, INSTO, merek tetes mata dari Combiphar, melalui produk INSTO Dry Eyes telah meluncurkan kampanye 'Bebas Mata SePeLe'. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang mata SEpet, PErih, LElah (SePeLe) yang merupakan gejala mata kering.

INSTO Dry Eyes diformulasikan khusus dengan Hydroxypropyl Methylcellulose (HPMC). Kandungan bahan aktif ini bahkan diajukan oleh International Council of Ophtalmology (ICO) ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai guideline terapi untuk mengatasi gejala mata kering, karena dapat bekerja sebagai pelumas yang menyerupai air mata dan meringankan iritasi akibat kurangnya produksi air mata.

"Sebagai pemimpin pasar kategori tetes mata yang telah dipercaya lebih dari 50 tahun di Indonesia, INSTO memiliki komitmen besar terhadap kesehatan mata masyarakat Indonesia. Rendahnya kesadaran masyarakat tentang mata kering mendorong kami meluncurkan kampanye 'Bebas Mata SePeLe' untuk meningkatkan kesadaran akan gejala mata kering dan pentingnya penanganan mata kering sejak dini," pungkas Direktur PT Combiphar Weitarsa Hendarto.


(akd/ega)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork