Psikolog kesehatan di University of NSW, Lenny Vartanian dan timnya menganalisa hampir 40 studi. Mereka menemukan bahwa orang yang menemani Anda makan turut memengaruhi jumlah dan apa yang Anda sendiri konsumsi. Ketika teman mengonsumsi sedikit makanan, Anda bisa pula mengonsumsi makanan lebih sedikit.
"Sebaliknya ketika teman mengonsumsi banyak makanan, Anda akan berpikir bisa bebas makan apa saja, meskipun jumlahnya sendiri tidak terlalu lebih banyak dibanding biasanya," kata Vartanian dalam laporannya di jurnal Social Influence.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menekankan, pengaruh teman ketika makan menunjukkan adanya konsep social modelling yang pengaruhnya dua kali lebih besar ketimbang porsi makanan seseorang. Artinya, ketika seseorang sudah menetapkan seberapa porsi makanannya, tetapi karena keadaan sekitar termasuk seberapa banyak makanan yang dikonsumsi teman lainnya, hal itu bisa saja mengubah porsi makan yang sudah ditentukan.
"Maka dari itu, kami mengimbau perhatikan lagi dengan siapa Anda makan, selain juga harus memperhatikan seberapa besar porsi yang dikonsumsi," lanjut Vartanian, dikutip dari Sydney Morning Herald, Selasa (12/5/2015).
Dalam satu studi yang diamati, Vartanian menuturkan ada beberapa orang yang tidak diberi makan selama berjam-jam. Sebagian dari mereka akan mengonsumsi lebih sedikit makanan ketika teman lainnya juga makan lebih sedikit, ketimbang saat mereka dibiarkan makan sendirian atau berada bersama orang yang banyak makan.
"Untuk itu, kami berpesan agar di mana pun dan dengan siapapun Anda makan, tetap perhatikan porsi makan Anda supaya tetap berada pada porsi seperti biasanya. Meskipun, sah-sah saja jika sesekali Anda sedikit curang ketika sedang berada di acara khusus," tutur Vartanian.
Baca juga: Tak Ingin Diet Berantakan Saat Makan Prasmanan di Kondangan? Ini Tipsnya
(rdn/up)











































