Untuk studi ini, peneliti melibatkan peserta yang harus mengasup kalori maksimal 1.500 kalori dalam satu minggu. Separuh dari mereka diizinkan untuk mengonsumsi apapun asupan yang mereka inginkan di hari Minggu. Setelah dua minggu, kedua kelompok diukur Indeks Massa Tubuh (IMT)-nya.
"Memang tidak ada perbedaan signifikan jumlah penurunan berat badan pada kedua kelompok. Tapi mereka yang mendapat cheat day mengaku lebih bahagia dan termotivasi untuk terus menjalankan program penurunan berat badannya," kata salah satu penulis studi, Rita Coelho do Vale, Ph.D.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Jangan Salah, Diet Sehat Bukan Berarti Dilarang Makan
Kuncinya, lanjut Rita yakni dengan merencanakan satu hari di mana Anda akan melakukan cheat day dan pastinya pelaksanaan cheat day pun harus konsisten. Sebab, tidak konsisten menerapkan cheat day selama satu hari dalam seminggu diibaratkan Rita sama saja dengan mengabaikan program diet.
Lantas, bagaimana membedakan antara cheat day dengan binge day? Menurut Rita, saat cheat day seseorang bisa mengasup makanan apapun yang ia suka, tapi dengan porsi yang masih wajar. Sedangkan pada binge day, Anda bisa mengonsumsi makanan apapun dengan porsi tidak terkontrol.
"Intinya, jangan benar-benar menyetop konsumsi makanan tertentu sepenuhnya. Nikmatilah semua makanan yang Anda inginkan dalam satu hari khusus selama satu minggu. Lakukan itu dengan konsisten dan memperhatikan porsi. Sehingga, program diet tetap berlangsung dan bobot pun stabil," tutur Rita.
Baca juga: Jangan Kalap! Makan Berlebihan di Malam Hari Bisa Pengaruhi Fungsi Otak
(rdn/up)











































