"Ide di balik menggunakan protein shake adalah untuk mengganti satu dua kali menu makan, untuk menghindari overaeting. Protein shake mungkin bisa jadi pilihan terbaik untuk orang dengan keterampilan waktu dan minat yang kurang baik dalam memasak," tutur Profesor Tim Crowe, peneliti diet dan nutrisi di Deakin University.
Menurut Prof Crowe, kelebihan protein shake adalah mudah dibuat dan praktis. Dengan kandungan protein cukup tinggi, protein shake bisa membuat Anda mudah kenyang. Namun, sebagai dampak mengurangi asupan makanan, pastinya rasa lapar bisa saja tetap dirasakan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Studi Sebut Diet Tinggi Lemak Bisa Tunda Penuaan Otak
Untuk itu, ia menegaskan bahwa penggunaan protein shake harus tetap di bawah pengawasan profesional misalnya ahli diet atau dokter gizi. Prof Crowe juga mengingatkan untuk memperhatikan lagi label komposisi pada protein shake yang akan dibeli. Pastikan produk tersebut mengandung vitamin dan mineral yang cukup kemudian jangan sampai, kandungan gula pada produk tersebut justru terlalu tinggi.
"Sebagai permulaan, penggantian seperti ini mungkin membuat Anda nyaman. Tapi ingat, terbiasa menggunakannya tidak membuat Anda memiliki pegangan bagaimana cara makan yang sehat sehingga penurunan berat badan bisa dilakukan dalam jangka panjang," kata Prof Crowe, dikutip dari ABC Australia.
Ia juga berpendapat bahwa protein shake mesti diimbangi dengan konsumsi buah dan sayur serta nutrisi lainnya. Sebab, protein shake tidak mengandung cukup serat dan fitonutrien seperti yang terkandung dalam buah atau sayur. Lagipula, pada beberapa kesempatan, mengonsumsi 'real food' juga disebutkan Prof Crowe lebih baik bagi kondisi psikologi seseorang, misalnya ketika ada acara keluarga dan terdapat aneka hidangan yang dapat disantap bersama.
Baca juga: Turun 7 Kg dengan Diet Mayo Ala Probowati, Berminat Mencoba?
(rdn/vit)











































