Memang tidak mudah membandingkan efek kurang tidur dengan terlalu banyak tidur, dalam kaitannya dengan risiko kegemukan. Masing-masing punya pengaruh, namun mekanismenya sama sekali berbeda.
Pada orang-orang yang terlalu banyak tidur, aktivitas fisik cenderung rendah. Pembakaran gula menurun, sehingga penumpukan kalori dalam bentuk lemak akan mengalami peningkatan. Alhasil, orang-orang yang lebih banyak tidur dibandingkan beraktivitas akan lebih gemuk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Mengapa Kurang Tidur Bisa Bikin Berat Badan Melonjak Naik?
Selain itu, metabolisme glukosa atau gula juga mengalami perubahan. Saat kebutuhan tidur tidak terpenuhi dengan baik, tubuh tidak membakar gula dengan maksimal sehingga banyak yang menumpuk sebagai lemak. Level energi saat seseorang kurang tidur juga tidak cukup besar untuk mengimbanginya dengan aktivitas fisik.
Tidak kalah penting, penelitian juga mengaitkan kurang tidur dengan perubahan perilaku. Fungsi otak yang terganggu membuat orang-orang yang kurang tidur cenderung memilih menu makan yang tidak sehat, antara lain makanan manis karena tubuhnya membutuhkan lebih banyak asupan gula sebagai sumber energi.
Jadi mana yang lebih menyebabkan gemuk? Dua-duanya berpengaruh, dan pastinya ada banyak faktor lain yang ikut menentukan. Yang pasti, normalnya manusia butuh mengistirahatkan tubuh dan otaknya sekurang-kurangnya 6-8 jam dalam sehari.
Baca juga: Perhatikan, Kurang Tidur 30 Menit dalam Sehari Merusak Sistem Metabolisme (up/vit)











































