Namun demikian, ia tetap berusaha untuk mengubah pola makannya, hingga berhasil membuat bobotnya turun menjadi 69 kg dalam waktu 14 bulan. Berikut kisah dietnya, seperti ditulis detikHealth pada Selasa (13/9/2016):
Saya mulai gemuk sejak kelas 5 SD. Saat itu jujur saja saya belum memikirkan masalah berat badan karena masih nyaman-nyaman saja dengan tubuh 'montok'. Memasuki masa SMA, saya mulai resah karena berbagai aktivitas jadi berat dilakukan. Terpikirkan ingin diet tetapi itu hanya niat saja, bahkan orang-orang bilang kalau sudah kuliah 'berat badan akan turun dengan sendirinya' dan saya percaya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat pagi hari saya minum perasan jeruk nipis hangat dan pisang atau pepaya. Siang harinya makan nasi merah, lauknya ikan dan sayur (hindari makanan bersantan). Malam harinya minum perasan jeruk nipis hangat dan pisang atau pepaya lagi.
Setelah 6 bulan menjalani pola ini, saya mulai bosan dengan menu itu-itu saja dan saya menemukan menu yang lain. Pagi harinya saya konsumsi pisang dan oatmeal. Siang harinya tetap makan nasi merah dengan lauk yang tidak bersantan. Malam harinya kadang minum perasan jeruk nipis, kadang makan pisang atau pepaya, lalu kadang minum susu lowfat biar tidak bosan.
Utamanya, hindari makanan junk food, seafood, dan gorengan. Untuk olahraga, saya memilih olahraga skipping alias lompat tali, karena saya berpikir kegiatan ini lebih banyak membakar kalori dibandingkan lari.
Alhamdulillah berat badan saya turun 29 kg dalam 14 bulan. Saat ini berat badan saya 69 kg. Sekarang saya pun jadi lebih percaya diri dan enjoy di setiap aktivitas. Ini sebuah pencapaian terbesar dalam hidup saya. Terima kasih kepada keluarga dan teman yang telah mendukung saya mewujudkan ini.
Baca juga: Andalkan Sarapan Telur Rebus dan Ngemil Pepaya, Hidayat Turun Bobot 17 Kg!
(ajg/vit)











































