Aneka Manfaat Sehat Makan Sayur: Bikin Langsing Sampai Awet Muda

Aneka Manfaat Sehat Makan Sayur: Bikin Langsing Sampai Awet Muda

Ajeng Anastasia Kinanti - detikHealth
Selasa, 15 Nov 2016 17:05 WIB
Aneka Manfaat Sehat Makan Sayur: Bikin Langsing Sampai Awet Muda
Foto: Thinkstock
Jakarta - Tinggi nutrisi seperti vitamin dan mineral, serta memiliki segudang manfaat bagi kesehatan, sayur-sayuran pun menjadi menu sehat yang wajib dikonsumsi setiap hari. Anjuran makan sayur merupakan salah satu seruan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang dicanangkan pemerintah.

Nah, apa saja manfaat sehat dari konsumsi sayur yang mungkin belum Anda ketahui? Berikut daftarnya, seperti dirangkum detikHealth dari berbagai sumber:

Baca juga: Agar Kulit Buah Aman Dikonsumsi, Jangan Lupa Digosok Saat Mencucinya

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


1. Bikin awet muda

Foto: iStock
Penelitian menunjukkan bahwa sayuran hijau mengandung senyawa yang disebut NMN atau nicotinamide mononucleotide. Senyawa yang ditemukan juga pada grape fruit ini bisa menunda kemunculan tanda-tanda penuaan dan me-refresh sistem metabolisme.

Eksperimen pada tikus menunjukkan bahwa senyawa kimia tersebut bisa mengurangi berbagai masalah tulang dan otot, memperbaiki fungsi hati, menjaga kepadatan tulang, dan memperlambat penurunan fungsi penglihatan. Senyawa ini juga menjaga sensitivitas insulin.

2. Turunkan risiko asma

Foto: iStock
Studi yang dilakukan oleh American College of Allergy, Asthma and Immunology (ACAAI) menyebutkan bahwa anak yang sejak kecil jarang mengonsumsi buah dan sayur, maka risikonya untuk mengalami asma meningkat 53 persen.

Diyakini bahwa diet yang kaya akan nutrisi dapat membantu tubuh menangkal penyakit dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Penelitian sebelumnya menemukan bahwa makan banyak buah dan sayuran membantu melindungi tikus terhadap asma. Kini studi membuktikan bahwa hal tersebut juga memberikan dampak bagi manusia.

3. Sehatkan gigi dan mulut

Foto: iStock
Tak cuma berkaitan dengan kesehatan organ tubuh, asupan sayuran yang cukup juga menyehatkan bagi kesehatan gigi dan mulut.

Seperti disampaikan oleh drg Ratu Mirah Afifah, GCClintDent., MDSc, kesehatan gigi dan perkembangan rahang sangat dipengaruhi oleh jenis dan tekstur makanan yang dikonsumsi oleh seseorang.

"Bagusnya pilih makanan yang berserat, misalnya buah dan sayur-sayuran. Serat dapat menstimulasi kelenjar ludah dan memberikan efek self-cleansing. Jadi kalau makan serat sisa-sisa makanannya bisa lebih cepat bersih," ujar drg Mirah.

Tekstur makanan juga memengaruhi proses pengunyahan, sehingga turut harus dipilih yang tepat untuk membantu berkembangnya rahang. Pilihlah makanan yang bertekstur agak kasar. Buah dan sayuran seperti apel, wortel, kembang kol, dan seledri misalnya.

4. Turunkan risiko diabetes

Foto: iStock
Studi membuktikan banyak makan sayur dan kurangi konsumsi daging dapat memangkas risiko penyakit diabetes tipe 2. Demikian disampaikan oleh peneliti Sylvia H. Ley dari Harvard T.H Chan School of Public Health.

"Hasil studi ini membuktikan bahwa menjaga pola makan sangat berhasil menjauhkan Anda dari risiko penyakit kronis. Untuk bermanfaat, perubahan pola makan harus dilakukan dengan benar dan jangka panjang, tutur Ley dalam penelitian yang diterbitkan di jurnal Diabetes Care tersebut.

5. Pangkas berat badan

Foto: iStock
Peneliti dari Warwick University mengungkapkan bahwa konsumsi lima porsi buah dan sayur setiap hari tak cuma sekadar menyehatkan tubuh secara fisik, tapi juga mental.

Menurut peneliti Prof Andrew Oswald, kebiasaan mengonsumsi buah dan sayuran ini secara sugesti membuat seseorang termotivasi hidup sehat dan lebih rajin berolahraga. Selain itu, secara fisik mereka juga mendapatkan manfaat lainnya seperti terlindungi dari beberapa jenis penyakit ringan dan turun berat badan.

Baca juga: Kata Pakar, Metode 'Go Green' Juga Bisa Dipakai untuk Turunkan Bobot


Halaman 2 dari 6
Penelitian menunjukkan bahwa sayuran hijau mengandung senyawa yang disebut NMN atau nicotinamide mononucleotide. Senyawa yang ditemukan juga pada grape fruit ini bisa menunda kemunculan tanda-tanda penuaan dan me-refresh sistem metabolisme.

Eksperimen pada tikus menunjukkan bahwa senyawa kimia tersebut bisa mengurangi berbagai masalah tulang dan otot, memperbaiki fungsi hati, menjaga kepadatan tulang, dan memperlambat penurunan fungsi penglihatan. Senyawa ini juga menjaga sensitivitas insulin.

Studi yang dilakukan oleh American College of Allergy, Asthma and Immunology (ACAAI) menyebutkan bahwa anak yang sejak kecil jarang mengonsumsi buah dan sayur, maka risikonya untuk mengalami asma meningkat 53 persen.

Diyakini bahwa diet yang kaya akan nutrisi dapat membantu tubuh menangkal penyakit dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Penelitian sebelumnya menemukan bahwa makan banyak buah dan sayuran membantu melindungi tikus terhadap asma. Kini studi membuktikan bahwa hal tersebut juga memberikan dampak bagi manusia.

Tak cuma berkaitan dengan kesehatan organ tubuh, asupan sayuran yang cukup juga menyehatkan bagi kesehatan gigi dan mulut.

Seperti disampaikan oleh drg Ratu Mirah Afifah, GCClintDent., MDSc, kesehatan gigi dan perkembangan rahang sangat dipengaruhi oleh jenis dan tekstur makanan yang dikonsumsi oleh seseorang.

"Bagusnya pilih makanan yang berserat, misalnya buah dan sayur-sayuran. Serat dapat menstimulasi kelenjar ludah dan memberikan efek self-cleansing. Jadi kalau makan serat sisa-sisa makanannya bisa lebih cepat bersih," ujar drg Mirah.

Tekstur makanan juga memengaruhi proses pengunyahan, sehingga turut harus dipilih yang tepat untuk membantu berkembangnya rahang. Pilihlah makanan yang bertekstur agak kasar. Buah dan sayuran seperti apel, wortel, kembang kol, dan seledri misalnya.

Studi membuktikan banyak makan sayur dan kurangi konsumsi daging dapat memangkas risiko penyakit diabetes tipe 2. Demikian disampaikan oleh peneliti Sylvia H. Ley dari Harvard T.H Chan School of Public Health.

"Hasil studi ini membuktikan bahwa menjaga pola makan sangat berhasil menjauhkan Anda dari risiko penyakit kronis. Untuk bermanfaat, perubahan pola makan harus dilakukan dengan benar dan jangka panjang, tutur Ley dalam penelitian yang diterbitkan di jurnal Diabetes Care tersebut.

Peneliti dari Warwick University mengungkapkan bahwa konsumsi lima porsi buah dan sayur setiap hari tak cuma sekadar menyehatkan tubuh secara fisik, tapi juga mental.

Menurut peneliti Prof Andrew Oswald, kebiasaan mengonsumsi buah dan sayuran ini secara sugesti membuat seseorang termotivasi hidup sehat dan lebih rajin berolahraga. Selain itu, secara fisik mereka juga mendapatkan manfaat lainnya seperti terlindungi dari beberapa jenis penyakit ringan dan turun berat badan.

Baca juga: Kata Pakar, Metode 'Go Green' Juga Bisa Dipakai untuk Turunkan Bobot


(ajg/vit)

Berita Terkait