Ahli Endokrinologi, Dr David Ludwig, MD, PhD mengatakan passeggiata merupakan kebiasaan yang banyak dilakukan orang-orang Italia. Passeggiata berarti jalan kaki singkat dengan tujuan murni untuk mendapat kesenangan.
"Banyak orang Italia melakukan ini beberapa kali sehari, biasanya setelah makan. Anda tidak akan melihat orang berjalan dengan celana spandex atau pedometer," kata Ludwig dalam bukunya 'The Fat Cell Solution', dan dikutip dari Women's Health.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, sebuah studi dalam jurnal Diabetes Care yang melibatkan lansia berisiko diabetes menemukan jalan kaki 15 menit sebanyak 3 kali sehabis makan menambah kemampuan tubuh partisipan dalam mengelola kadar gula darah selama 24 jam.
Jalan kaki dengan durasi singkat itu juga disebutkan sama efektifnya dengan jalan kaki 45 menit sepanjang hari. Tak hanya itu, rutin berjalan kaki beberapa kali sehari disebut juga ampuh menurunkan kadar stres.
Baca juga: Skip Makan Malam Bisa Bantu Turunkan Bobot, Tapi Sehatkah?
"Jika Anda melakukan passeggiata setelah makan malam, ada manfaat lebih di mana itu akan membantu mengkalibrasi ulang jam tubuh. Sehingga, Anda bisa tidur lebih nyenyak. Ini juga jadi cara sederhana untuk membantu pencernaan, meredam lonjakan insulin dan menstimulasi metabolisme, tanpa Anda merasa seperti sedang berolahraga," tambah Ludwig.
Untuk memulainya, setelah makan malam Ludwig menyarankan cobalah jalan kaki di sekitar rumah selama 15 menit, ketimbang Anda duduk dan nonton TV. Kemudian, lakukan aktivitas ini di pagi hari, setelah makan siang, atau menjelang sore.
"Jika Anda sudah terbiasa olahraga, itu sangat bagus. Anda hanya tinggal menambahkan passeggiata di sela-sela waktu olahraga," pungkas Ludwig.
Baca juga: 5 Kebiasaan Saat Makan Malam yang Justru Bikin Tubuh Tambah Melar (rdn/vit)











































