Dikutip dari Medical Daily, studi dari Obesity Society Meeting di New Orleans menyebutkan bahwa makan lebih awal dan melewatkan makan malam kemungkinan dapat memberikan efek positif bagi proses penurunan berat badan.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa seseorang yang mengalami kelebihan berat badan yang tidak makan malam membakar lemak lebih banyak di sepanjang malam. Namun meskipun trik ini memicu peningkatan pembakaran lemak di malam hari, hal ini tampaknya tidak berdampak pada pembakaran lemak secara keseluruhan. Oleh sebab itu, sampai saat ini masih belum jelas bagaimana jadwal makan pola ini dapat memengaruhi penurunan berat badan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami masih belum mengetahui secara pasti mengenai peningkatan jumlah pembakaran lemak ini. Masih diperlukan penelitian dengan skema lebih besar untuk mengetahui secara pasti apakah pola makan ini meningkatkan pembakaran lemak," tutur peneliti Courtney Peterson.
Sementara itu, sebelumnya Dr dr Samuel Oetoro, MS, SpGK dari MRCCC Siloam Hospital Semanggi, pernah menuturkan bahwa untuk menurunkan berat badan maka jadwal makan harus tetap dilakukan seluruhnya, yakni tiga kali dalam sehari. Waktu makannya yaitu makan pagi, makan siang dan makan malam.
Jika seseorang sengaja melewatkan waktu makan dengan tujuan untuk menurunkan berat badan, maka dr Samuel menegaskan bahwa cara tersebut salah besar. Hal ini dapat membuat metabolisme melambat. Padahal metabolisme sangat dibutuhkan tubuh untuk pembakaran kalori.
Agar berat badan tak melambung naik, pemilihan asupan yang tepat untuk makan malam juga penting menurut dr Samuel. Anda bisa memilih asupan tinggi protein dan serat untuk makan malam, seperti buah, sayur, ikan, daging ayam dan putih telur.
Baca juga: Ini Risiko Cuma Makan Sekali Sehari Demi Turunkan Berat Badan
(ajg/vit)











































