Fakta Diet Ketogenik Seperti Dilakukan Audy Istri Iko Uwais

Fakta Diet Ketogenik Seperti Dilakukan Audy Istri Iko Uwais

Aisyah Kamaliah - detikHealth
Selasa, 03 Okt 2017 20:33 WIB
Fakta Diet Ketogenik Seperti Dilakukan Audy Istri Iko Uwais
Foto: Thinkstock
Jakarta - Tren diet 'high in protein and fat, very low in carbohydrate' atau diet ketogenik sebenarnya sudah tidak asing lagi di telinga. Namun, pemahaman mengenai diet ini masih belum begitu baik.

Berikut ini adalah hal-hal yang diklaim akan terjadi ketika Anda melakukan diet keto. Untuk mencari tahu kebenarannya, detikHealth menemui dr Grace Judio-Kahl, MSc, MH, CHt, pendiri lightHOUSE Indonesia di kawasan Kebayoran Baru baru-baru ini.

1. Cepat kurusnya

Foto: thinkstock
Faktanya:

Diet ketogenik yang benar adalah dengan membatasi asupan karbohidrat menjadi hanya 20 gram sehari. Tentunya, hal ini akan membantu proses menurunkan berat badan seseorang.

"Jika dibandingkan diet yang mengasup lebih banyak karbohidrat dibandingkan dengan yang memakan 20 gram karbohidrat per hari dengan jumlah kalori yang sama, itu akan kelihatan akan dua kali lebih cepet turunnya," jelas Dr Grace.

Baca juga: Diet Ketogenik Paling Lama 2 Bulan, Ini Risikonya Kalau Berlebihan

2. Nafsu makan akan turun

Foto: thinkstock
Faktanya:

Tergantung juga dengan kemampuan orang untuk mengatur hasratnya pada makanan-makanan favoritnya. "Kalau dari awal sudah dasarnya lapar mata, beda lagi ceritanya," ujar Dr Grace.

3. Efek samping pusing berkepanjangan

Foto: thinkstock
Faktanya:

Apabila seseorang merasakan pusing ketika sedang melakukan diet ketogenik dikarenakan adanya keadaan hipoglikemia (gula darah rendah) dan biasanya memang adalah efek jangka pendek dari diet keto. Namun, jika ini berlangsung dalam jangka panjang, maka sebaiknya hentikan diet ketogenik yang sedang Anda jalani.

4. Bau mulut

Foto: thinkstock
Faktanya:

Bau mulut atau bau keringat merupakan kondisi lainnya yang memang wajar terjadi ketika menjalani program diet yang satu ini. Tapi, apabila bau mulut sudah menyerupai bau aseton (mirip bau pembersih cat kuku), maka ini adalah tanda untuk tidak meneruskan diet ketogenik.

5. Mudah sembelit

Foto: ilustrasi/thinkstock
Faktanya:

Ketika orang sedang diet, porsi makan tentu otomatis ikut berkurang. Akibatnya, bisa saja muncul sembelit apalagi untuk tipe diet seperti ketogenik yang sedikit serat.

"Lambung mekar (sehabis makan) lalu kotoran akan keluar, tapi kalau kita cut porsi makan maka lambungnya ga akan mekar. Kalau lambung ga mekar jadinya sensor ke bawah yang usus besar itu tidak akan 'bunyi', jadilah konstipasi (sembelit)," jelas dr Grace.

Baca juga: Ampuh Turunkan Berat Badan, Diet Keto Dulunya untuk Obati Epilepsi

Halaman 2 dari 6
Faktanya:

Diet ketogenik yang benar adalah dengan membatasi asupan karbohidrat menjadi hanya 20 gram sehari. Tentunya, hal ini akan membantu proses menurunkan berat badan seseorang.

"Jika dibandingkan diet yang mengasup lebih banyak karbohidrat dibandingkan dengan yang memakan 20 gram karbohidrat per hari dengan jumlah kalori yang sama, itu akan kelihatan akan dua kali lebih cepet turunnya," jelas Dr Grace.

Baca juga: Diet Ketogenik Paling Lama 2 Bulan, Ini Risikonya Kalau Berlebihan

Faktanya:

Tergantung juga dengan kemampuan orang untuk mengatur hasratnya pada makanan-makanan favoritnya. "Kalau dari awal sudah dasarnya lapar mata, beda lagi ceritanya," ujar Dr Grace.

Faktanya:

Apabila seseorang merasakan pusing ketika sedang melakukan diet ketogenik dikarenakan adanya keadaan hipoglikemia (gula darah rendah) dan biasanya memang adalah efek jangka pendek dari diet keto. Namun, jika ini berlangsung dalam jangka panjang, maka sebaiknya hentikan diet ketogenik yang sedang Anda jalani.

Faktanya:

Bau mulut atau bau keringat merupakan kondisi lainnya yang memang wajar terjadi ketika menjalani program diet yang satu ini. Tapi, apabila bau mulut sudah menyerupai bau aseton (mirip bau pembersih cat kuku), maka ini adalah tanda untuk tidak meneruskan diet ketogenik.

Faktanya:

Ketika orang sedang diet, porsi makan tentu otomatis ikut berkurang. Akibatnya, bisa saja muncul sembelit apalagi untuk tipe diet seperti ketogenik yang sedikit serat.

"Lambung mekar (sehabis makan) lalu kotoran akan keluar, tapi kalau kita cut porsi makan maka lambungnya ga akan mekar. Kalau lambung ga mekar jadinya sensor ke bawah yang usus besar itu tidak akan 'bunyi', jadilah konstipasi (sembelit)," jelas dr Grace.

Baca juga: Ampuh Turunkan Berat Badan, Diet Keto Dulunya untuk Obati Epilepsi

(up/up)

Berita Terkait