Jakarta -
Diet Mediterania merupakan diet yang diambil dari kebiasaan makan orang-orang dari daerah Mediterania. Diet Mediterania diklaim ampuh menurunkan berat badan hingga menjaga kadar kolesterol.
Kacang dan biji-bijian mendominasi menu makanan, dan biasanya menggunakan bahan rendah lemak seperti minyak zaitun, rempah-rempah dan sayuran. Sebagai pengganti nasi, diet mediterania biasa menggunakan kentang atau pasta.
Ragam penelitian sudah cukup sering dilakukan untuk melihat manfaat diet mediterania bagi kesehatan. Tak cuma menjaga berat badan, diet mediterania juga diklaim ampuh untuk menunda pikun hingga menurunkan risiko stroke.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ingin tahu selengkapnya? Simak penjelasan detikHealth soal manfaat diet mediterania berikut ini.
Baca juga: 7 Makanan Ala Diet Mediterania Ini Bisa Cegah Penyakit Pikun
1. Tunda pikun
Foto: thinkstock
|
Penelitian kepada 17.478 orang yang dilakukan oleh University of Athens, Yunani, menunjukkan bahwa risiko penurunan fungsi kognitif otak berkurang hingga 19 persen pada kelompok yang mengadopsi diet mediterania.Peneliti menyebut konsumsi omega 3 pada kacang-kacangan membantu menjaga kesehatan otak sekaligus mencegah terjadinya penyakit-penyakit seperti pikun dan demensia.
2. Atasi impotensi
Foto: thinkstock
|
Konsumsi ikan, salad dan minyak zaitun disebut bisa memperbaiki impotensi yang dialami pria. Hal ini diungkapkan oleh pakar jantung dan pembuluh darai dari Yunani, dr Athanasios Angelis."Terutama pembuluh darah yang sempit seperti yang ada di penis di mana pembuluh tersebut berperan penting untuk performa pria ketika bercinta," tutur Angelis yang juga ahli disfungsi ereksi di Hippokration Hospital, Athena.
3. Cegah osteoporosis
Foto: thinkstock
|
Diet mediterania yang kaya penggunaan minyak zaitun dapat meningkatkan konsentrasi osteocalin, zat pelindung tulang. Minyak zaitun juga membuat kalsium yang ada di tulang tidak mudah lepas."Ini adalah studi pertama yang menunjukkan bahwa minyak zaitun dapat mempertahankan kekuatan tulang," kata Jose Manuel Fernandez-Real, pemimpin penelitian tersebut. Hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism (JCEM).
4. Pangkas risiko gagal ginjal
Foto: Ilustrasi/thinkstock
|
Studi yang dipublikasikan dalam Clinical Journal of The American Society of Nephrology (CJASN) menemukan bahwa penerapan diet Mediterania dapat menurunkan risiko perkembangan penyakit ginjal kronis hingga 50 persen."Banyak penelitian telah menemukan hubungan yang menguntungkan antara diet Mediterania dan kesehatan. Sementara itu, semakin banyak juga bukti bahwa pola makan yang buruk berhubungan dengan penyakit ginjal," ungkap peneliti Columbia University Medical Center, Minesh Khatri.
5. Turunkan risiko stroke
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Studi yang dilakukan Columbia University Medical Center, New York, mengungkapkan bahwa mereka yang menerapkan diet ala Mediterania ini juga lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami stroke iskemik yang disebabkan oleh penggumpalan darah.Konsumsi ikan, minyak zaitun dan biji-bijian meningkatkan kesehatan pembuluh darah serta menjaga tetap elastis dan tidak mudah pecah.
Penelitian kepada 17.478 orang yang dilakukan oleh University of Athens, Yunani, menunjukkan bahwa risiko penurunan fungsi kognitif otak berkurang hingga 19 persen pada kelompok yang mengadopsi diet mediterania.
Peneliti menyebut konsumsi omega 3 pada kacang-kacangan membantu menjaga kesehatan otak sekaligus mencegah terjadinya penyakit-penyakit seperti pikun dan demensia.
Konsumsi ikan, salad dan minyak zaitun disebut bisa memperbaiki impotensi yang dialami pria. Hal ini diungkapkan oleh pakar jantung dan pembuluh darai dari Yunani, dr Athanasios Angelis.
"Terutama pembuluh darah yang sempit seperti yang ada di penis di mana pembuluh tersebut berperan penting untuk performa pria ketika bercinta," tutur Angelis yang juga ahli disfungsi ereksi di Hippokration Hospital, Athena.
Diet mediterania yang kaya penggunaan minyak zaitun dapat meningkatkan konsentrasi osteocalin, zat pelindung tulang. Minyak zaitun juga membuat kalsium yang ada di tulang tidak mudah lepas.
"Ini adalah studi pertama yang menunjukkan bahwa minyak zaitun dapat mempertahankan kekuatan tulang," kata Jose Manuel Fernandez-Real, pemimpin penelitian tersebut. Hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism (JCEM).
Studi yang dipublikasikan dalam Clinical Journal of The American Society of Nephrology (CJASN) menemukan bahwa penerapan diet Mediterania dapat menurunkan risiko perkembangan penyakit ginjal kronis hingga 50 persen.
"Banyak penelitian telah menemukan hubungan yang menguntungkan antara diet Mediterania dan kesehatan. Sementara itu, semakin banyak juga bukti bahwa pola makan yang buruk berhubungan dengan penyakit ginjal," ungkap peneliti Columbia University Medical Center, Minesh Khatri.
Studi yang dilakukan Columbia University Medical Center, New York, mengungkapkan bahwa mereka yang menerapkan diet ala Mediterania ini juga lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami stroke iskemik yang disebabkan oleh penggumpalan darah.
Konsumsi ikan, minyak zaitun dan biji-bijian meningkatkan kesehatan pembuluh darah serta menjaga tetap elastis dan tidak mudah pecah.
(mrs/up)