Ingin Bebas dari Penyakit Jantung? Yuk Cegah dengan Lakukan 6 Hal Ini

Ingin Bebas dari Penyakit Jantung? Yuk Cegah dengan Lakukan 6 Hal Ini

Suherni Sulaeman - detikHealth
Sabtu, 03 Mar 2018 12:30 WIB
Ingin Bebas dari Penyakit Jantung? Yuk Cegah dengan Lakukan 6 Hal Ini
Foto: thinkstock
Jakarta - Ada istilah mencegah lebih baik daripada mengobati, ini pun berlaku untuk menjaga kesehatan jantung. Sebab, penyakit jantung bisa menyerang siapa saja tanpa pandang bulu. Kita semua pun tahu bahwa penyakit jantung menjadi salah satu penyebab utama kematian.

Oleh karena itu, sebelum terkena penyakit jantung. Anda bisa mengurangi risiko serangan jantung maupun stroke dengan mengonsumsi makanan yang lebih seimbang. Nah, seperti dikutip dari Women's Weekly, berikut adalah 6 perubahan yang harus dilakukan, menurut ahli diet Mount Elizabeth, Lee Sze Mien.

Baca juga: Tanda-tanda Serangan Jantung yang Sederhana Tapi Sering Disepelekan

1. Tukar nasi putih dengan nasi merah

Foto: Thinkstock
Pola makan sehat tentu akan membantu menjaga kesehatan jantung. Dimulai dari hal sederhana, Anda dapat membiasakan diri mengonsumsi nasi merah dibandingkan nasi putih. Di samping lebih sehat, mengonsumsi nasi merah bisa meminimalkan sejumlah faktor risiko penyakit jantung.

Secara alami, beras merah memiliki tinggi serat yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan membuat anda merasa kenyang lebih lama.

2. Tingkatkan asupan sayuran hijau

Foto: Getty Images
Mengonsumsi lebih banyak sayuran berdaun hijau, seperti selada air, brokoli, kangkung, kubis dan bayam diperkirakan dapat mengurangi risiko penyakit jantung sebesar 15,8 persen.

Sayuran berdaun hijau tidak hanya mengandung vitamin B, vitamin C dan vitamin K yang tinggi, tetapi juga mengandung banyak nutrisi penting lainnya seperti zat besi, folat dan riboflavin, yang semuanya baik untuk jantung Anda.

3. Masak dengan minyak tak jenuh

Foto: iStock
Pilih minyak tak jenuh misalnya minyak zaitun, kedelai atau canola untuk memasak dan menyiapkan makanan. Ini membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) Anda dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL).

4. Ganti daging berlemak menjadi ikan

Foto: iStock
Daging merah dan olahan tinggi lemak jenuh dan garam, keduanya meningkatkan risiko penyakit jantung.

Sementara ikan, rendah lemak jenuh tetapi tinggi protein, dan merupakan sumber penting asam lemak omega-3 ang dapat membantu menurunkan kadar trigliserida, memperlambat laju pertumbuhan plak aterosklerotik dan menurunkan tekanan darah. American Heart Association merekomendasikan makan ikan berlemak setidaknya 2 kali (2 porsi) dalam seminggu.

Jika Anda vegetarian atau vegan, Anda bisa mendapatkan asupan dari sumber tanaman seperti kenari, biji labu, biji rami dan kacang kedelai.

5. Konsumsi buah ketimbang makanan yang diproses

Foto: Thinkstock
Apakah Anda cenderung ngemil di sela-sela waktu makan? Alih-alih meraih sekantong keripik, biskuit atau kudapan olahan lainnya, cobalah peroleh makanan dari alam seperti misalnya buah-buahan yang kaya akan antioksidan, serat, vitamin C, vitamin K, asam folat dan kalium.

Penelitian menunjukkan bahwa nutrisi semacam itu dapat secara signifikan menurunkan tekanan darah dan membalikkan beberapa efek samping negatif dari penyakit jantung seperti kolesterol, bahkan mencegah kolesterol dari 'pengoksidasi' (proses yang menyebabkan penumpukan plak di arteri, yang dapat menyebabkan serangan jantung).

6. Berhenti ngemil di malam hari

Foto: ilustrasi/thinkstock
Berdasarkan laporan delivery foodpanda ini, pengiriman di larut malam telah meningkat akhir-akhir ini dengan kenaikan 69 persen. Namun, penelitian yang dilakukan oleh Perelman School of Medicine, makan larut malam tidak hanya dikaitkan dengan kenaikan berat badan tapi juga kenaikan kadar kolesterol dan lemak dalam darah.

Baca juga: Masuk Angin atau Serangan Jantung? Sama-sama Kembung, Begini Membedakannya
Halaman 2 dari 7
Pola makan sehat tentu akan membantu menjaga kesehatan jantung. Dimulai dari hal sederhana, Anda dapat membiasakan diri mengonsumsi nasi merah dibandingkan nasi putih. Di samping lebih sehat, mengonsumsi nasi merah bisa meminimalkan sejumlah faktor risiko penyakit jantung.

Secara alami, beras merah memiliki tinggi serat yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan membuat anda merasa kenyang lebih lama.

Mengonsumsi lebih banyak sayuran berdaun hijau, seperti selada air, brokoli, kangkung, kubis dan bayam diperkirakan dapat mengurangi risiko penyakit jantung sebesar 15,8 persen.

Sayuran berdaun hijau tidak hanya mengandung vitamin B, vitamin C dan vitamin K yang tinggi, tetapi juga mengandung banyak nutrisi penting lainnya seperti zat besi, folat dan riboflavin, yang semuanya baik untuk jantung Anda.

Pilih minyak tak jenuh misalnya minyak zaitun, kedelai atau canola untuk memasak dan menyiapkan makanan. Ini membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) Anda dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL).

Daging merah dan olahan tinggi lemak jenuh dan garam, keduanya meningkatkan risiko penyakit jantung.

Sementara ikan, rendah lemak jenuh tetapi tinggi protein, dan merupakan sumber penting asam lemak omega-3 ang dapat membantu menurunkan kadar trigliserida, memperlambat laju pertumbuhan plak aterosklerotik dan menurunkan tekanan darah. American Heart Association merekomendasikan makan ikan berlemak setidaknya 2 kali (2 porsi) dalam seminggu.

Jika Anda vegetarian atau vegan, Anda bisa mendapatkan asupan dari sumber tanaman seperti kenari, biji labu, biji rami dan kacang kedelai.

Apakah Anda cenderung ngemil di sela-sela waktu makan? Alih-alih meraih sekantong keripik, biskuit atau kudapan olahan lainnya, cobalah peroleh makanan dari alam seperti misalnya buah-buahan yang kaya akan antioksidan, serat, vitamin C, vitamin K, asam folat dan kalium.

Penelitian menunjukkan bahwa nutrisi semacam itu dapat secara signifikan menurunkan tekanan darah dan membalikkan beberapa efek samping negatif dari penyakit jantung seperti kolesterol, bahkan mencegah kolesterol dari 'pengoksidasi' (proses yang menyebabkan penumpukan plak di arteri, yang dapat menyebabkan serangan jantung).

Berdasarkan laporan delivery foodpanda ini, pengiriman di larut malam telah meningkat akhir-akhir ini dengan kenaikan 69 persen. Namun, penelitian yang dilakukan oleh Perelman School of Medicine, makan larut malam tidak hanya dikaitkan dengan kenaikan berat badan tapi juga kenaikan kadar kolesterol dan lemak dalam darah.

Baca juga: Masuk Angin atau Serangan Jantung? Sama-sama Kembung, Begini Membedakannya

(hrn/up)

Berita Terkait